Beberapa hari yang lalu saya posting materi-materi yang saya dapat dari P4TK Matematika Yogyakarta, yaitu Penilaian Pembelajaran Matematika, Strategi Pembelajaran Matematika, Pembelajaran Fungsi Persamaan dan Pertidaksamaan Aljabar. Masih seri tentang P4TK Matematika Yogyakarta, berikut ini saya posting mengenai materi kalkulus. Materi juga ditulis oleh Drs. Setiawan, M.Pd.
Tampilkan postingan dengan label Pendalaman Materi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendalaman Materi. Tampilkan semua postingan
Home » Posts filed under Pendalaman Materi
Jangan Asal Mengkuadratkan
Diposting oleh Unknown on Senin, 05 Desember 2011

Contoh 1
Selesaikan persamaan
!
Penyelesaian:
Sebelum mengkuadratkan kedua ruas, harus diperhatikan batasannya.
x + 6 >= 0 ekuivalen dengan x >= -6.
Kuadratkan kedua ruas, maka persamaan menjadi
x + 6 = x2
x2 - x - 6 = 0
(x + 2)(x -3) = 0
x = - 2 atau x = 3
Keduanya memenuhi syarat karena keduanya >= -6. Namun masih harus kita cek keduanya dengan cara substitisikan ke dalam persamaan.
Untuk x = -2 didapat
Untuk x = 3 didapat
Yang harus diperhatikan dalam menyelesaikan persamaan irasional adalah menguji jawaban yang telah diperoleh.
Contoh 2
Selesaikan pertidaksamaan
!
Penyelesaian:
Syarat di bawah tanda akar adalah x + 2 >= 0 ekuivalen dengan x >= -2
Syarat pengkuadratan adalah kedua ruas >= 0, ruas kanan pasti >= 0 (jadi tidak perlu diberi syarat). Ruas kiri x >= 0.
Kedua syarat, yaitu x >= -2 dan x >= 0 menjadi x >= 0
Kuadratkan kedua ruas, maka menjadi
Contoh 2
Selesaikan pertidaksamaan
Penyelesaian:
Syarat di bawah tanda akar adalah x + 2 >= 0 ekuivalen dengan x >= -2
Syarat pengkuadratan adalah kedua ruas >= 0, ruas kanan pasti >= 0 (jadi tidak perlu diberi syarat). Ruas kiri x >= 0.
Kedua syarat, yaitu x >= -2 dan x >= 0 menjadi x >= 0
Kuadratkan kedua ruas, maka menjadi
x2 > x + 2
x2- x - 2 > 0
(x + 1)(x - 2) > 0
x < -1 atau x > 2.
Karena syaratnya x >= 0 maka penyelesaiannya hanya x > 2.
Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah jangan asal mengkuadratkan kedua ruas persamaan atau pertidaksamaan irasional. Perlu diperhatikan adalah pemberian syarat-syarat yang diperlukan.
Label:
Pendalaman Materi
Menyelesaikan Pertidaksamaan Irasional
Diposting oleh Unknown
Pertidaksamaan irasional adalah pertidaksamaan yang memuat tanda akar, misal
. Menyelesaikan persamaan irasional memerlukan kehati-hatian, bila tidak kita kadang merasa yakin benar, namun ternyata salah. Yang perlu diperhatikan adalah dalam hal memberi batasan (syarat), baik batasan di bawah tanda akar maupun batasan ketika mengkuadratkan kedua ruas.
Perhatikan contoh-contoh berikut ini!
Perhatikan contoh-contoh berikut ini!
Contoh 1
Carilah semua x yang memenuhi 
Penyelesaian:
Syarat dibawah tanda akar adalah
Syarat untuk mengkuadratkan kedua ruas harus postif atau 0 (tidak negatif). Ruas kiri memuat akar berarti nilainya selalu positif atau 0. Ruas kanan harus
.
Kedua syarat ini kita interseksikan menjadi
.
Kuadratkan kedua ruas, maka pertidaksamaan menjadi:




Jadi
Karena syaratnya
maka
.
Sampai di sini belum selesai. Coba perhatikan pertidaksamaan diatas! Ruas kiri yaitu
nilainya selau positif, sehingga ruas kanan, yaitu x akan memenuhi pertidaksamaan bila nilainya negatif, sehingga
dan
(batasan dibawah tanda akar) juga memenuhi pertidaksamaan.
dan
ekuivalen dengan 
Jadi penyelesaiannya adalah gabungan dari
dan
.menjadi 
Contoh 2
Tentukan banyak penyelesaian bilangan bulat dari
Penyelesaian:
ekuivalen dengan 
Syarat dibawah tanda akar adalah
atau 
Syarat mengkuadratkan adalah kedua ruas harus positif atau 0. Ruas kanan pasti positif atau nol. Ruas kiri
atau
. Kedua syarat ini menjadi
.
Kuadratkan kedua ruas menjadi
x2- 6x + 9 < x - 1
x2- 6x + 9 - x + 1 < 0
x2-7x + 10 < 0
(x - 2)(x - 5) < 0
2 < x < 5
Jadi penyelesaiannya adalah 3 dan 4. Batasannya adalah
. Jadi sudah sesuai.
Sekarang perhatikan pertidaksamaan di atas, yaitu
. Pada ruas kanan nilainya selalu positif atau nol, sehingga untuk ruas kiri negatif maka memenuhi pertidaksamaan, Dengan demikian
dan
(batasan di bawah tanda akar) juga memenuhi pertidaksamaan.
dan
ekuivalen dengan
. Jadi 1 dan 2 juga merupakan penyelesaian pertidaksamaan. Jadi penyelesaiannya adalah, 1, 2, 3, dan 4. Banyak penyelesaian bilangan bulat sebanyak 4.
Menyelesaikan pertidaksamaan irasional harus memperhatikan batasan (syarat) yang perlu diberikan, yaitu batasan di bawah tanda akar dan batasan ketika mengkuadratkan. Kita sering melupakan mengenai batasan, sehingga penyelesaian suatu pertidaksamaan menjadi salah, walaupun sepertinya langkah-langkah penyelesaian tidak ada yang salah.
Penyelesaian:
Syarat dibawah tanda akar adalah
Syarat untuk mengkuadratkan kedua ruas harus postif atau 0 (tidak negatif). Ruas kiri memuat akar berarti nilainya selalu positif atau 0. Ruas kanan harus
Kedua syarat ini kita interseksikan menjadi
Kuadratkan kedua ruas, maka pertidaksamaan menjadi:
Jadi
Karena syaratnya
Sampai di sini belum selesai. Coba perhatikan pertidaksamaan diatas! Ruas kiri yaitu
Jadi penyelesaiannya adalah gabungan dari
Contoh 2
Tentukan banyak penyelesaian bilangan bulat dari
Penyelesaian:
Syarat dibawah tanda akar adalah
Syarat mengkuadratkan adalah kedua ruas harus positif atau 0. Ruas kanan pasti positif atau nol. Ruas kiri
Kuadratkan kedua ruas menjadi
x2- 6x + 9 < x - 1
x2- 6x + 9 - x + 1 < 0
x2-7x + 10 < 0
(x - 2)(x - 5) < 0
2 < x < 5
Jadi penyelesaiannya adalah 3 dan 4. Batasannya adalah
Sekarang perhatikan pertidaksamaan di atas, yaitu
Menyelesaikan pertidaksamaan irasional harus memperhatikan batasan (syarat) yang perlu diberikan, yaitu batasan di bawah tanda akar dan batasan ketika mengkuadratkan. Kita sering melupakan mengenai batasan, sehingga penyelesaian suatu pertidaksamaan menjadi salah, walaupun sepertinya langkah-langkah penyelesaian tidak ada yang salah.
Label:
Pendalaman Materi
Menyelesaikan Soal Dengan Melangkah Mundur
Diposting oleh Unknown on Rabu, 30 November 2011
Mengerjakan soal mulai dari yang diketahui dan mengubah menjadi bentuk yang dikehendaki sudah sering kita lakukan. Namun ada kalanya akan lebih efisien bila kita menyelesaiakan soal dengan melangkah mundur. Tehnik pengerjaan ini jarang atau mungkin tidak pernah kita lakukan.
Perhatikan contoh-contoh soal berikut ini!
Contoh 1
Saya adalah sebuah bilangan. Dua kali saya dan kemudian ditambah 12 memberikan nilai 50. Berapakah saya?
Cara Biasa:
Misalkan saya adalah x. Dari soal didapat 2x + 12 = 50. Didapatlah x = 19
Mengerjakan Dengan Melangkah Mundur:
Hasil terakhir adalah 50. Kurangi 12 (operasi invers dari tambah 12) menjadi 38. Kemudian bagi 2 (operasi invers dari kali 2) hasilnya adalah 19.
Contoh 2
Tiga buah bilangan membentuk barisan aritmetika. Jika suku ketiga ditambah 2 dan suku kedua dikurangi 2 maka diperoleh barisan geometri. Jika suku ketiga barisan aritmetika ditambah 2 maka hasilnya 4 kali suku pertama. Rasio barisan geometri itu adalah:
A. 1
B. 2
C. 4
D. 6
E. 8
Cara Biasa:
Misal barisan aritmetika itu adalah, p - b, p, dan p + b. b adalah beda barisan aritmetika
p - b, p - 2, dan p + b + 2 adalah barisan geometri
Kita akan menentukan nilai p dan b.
Pada barisan geometri berlaku (p – 2)2 = (p – b)(p + b + 2)..................1)
Dilain pihak (p + b + 2) = 4(p - b),
p + b + 2 = 4p - 4b
p - 4p = -4b - b - 2
-3p = -5b - 2
3p = 5b + 2
p = (5/3)b + (2/3)...............2)
Substitusikan ke persamaan .........1) didapat:
((5/3)b + (2/3) – 2)2 = ((5/3)b + (2/3) – b)((5/3)b + (2/3) + b + 2)
(p – 2)2 = (p – a)(p + b + 2)
(5b + 2 – 6)2= (5b + 2 – 3b)(5b + 2 + 3b + 6)
(5b – 4)2 = (2b + 2)(8b + 8)
25b2 – 40b + 16 = 16b2 + 32b + 16
9b2 – 72b = 0
b2 – 8b = 0
b = 0 atau b = 8
b = 0 tidak dipakai jadi yang dipakai b = 8
Substitusikan b = 8 ke persamaan ...2) didapat p = 14.
Barisan aritmetika adalah 6, 14, 22, sedangkan barisan geometrinya adalah 6, 12, 24. Jadi rasionya 2
Jawaban; C
Mengerjakan Dengan Melangkah Mundur:
Misalkan barisan geometri itu adalah a, ar, ar2
Barisan aritmetikanya adalah a, ar+2, ar2-2
ar2 – 2 + 2 = 4a
ar2 = 4a
r2 = 4
r = 2 atau r = -2
Jawaban C
Ternyata lebih singkat dari cara biasa.
Ternyata lebih singkat dari cara biasa.
Label:
Pendalaman Materi
Mendefinisikan Pangkat Rasional Dengan Benar
Diposting oleh Unknown on Jumat, 25 November 2011
Di dalam Matematika ada beberapa struktur yang perlu kita kita ketahui, ialah aksioma (postulat), teorema (dalil), pengertian pangkal, dan definisi. Kali ini kita akan membahas mengenai definsi. Di dalam mendefinisikan suatu istilah, kadang kita kurang lengkap dalam memberikan suatu batasan. Misal definisi persmaan kuadrat adalah "Persamaan yang berbentuk
. Kadang-kadang kita lupa memberi batasan bahwa
.
Tampaknya terjadi kontradiksi (hasilnya tidak sama). Mengapa ini sampai terjadi? Hal ini karena kita kurang dalam memberikan batasan dalam mendefinisikan pangkat rasional. Perhatikan definisi pangkat rasional berikut ini!
Bila a bilangan real, m, n bilangan bulat positif, m dan n relatif prima maka didefinisikan:
m dan n relatif prima artinya m dan tidak mempunyai faktor persekutuan selain 1 atau dengan kata lain pangkat rasional
merupakan pecahan yang paling sederhana. Sekarang perhatikan pangkat rasional
, bilangan ini tidak relatif prima, karena 6 dan 2 mempunyai faktor persekutuan 3. Jadi
merupakan pengerjaan yang salah karena tidak sesuai dengan definisi. Batasan mengenai relatif prima antara m dan n inilah yang sering dilupakan dalam mendefinisikan pangkat rasional.
Dalam menurunkan suatu sifat dari pangkat rasional kadang di beberapa buku tidak memberikan batasan yang lengkap, bahkan ada buku yang memberika batasan yang salah. Salah satu sifat pangkat rasioanal adalah:
ada buku yang memberikan batasan a bilangan real, m dan n bilangan rasional. Seharusnya batasan yang benar a bilangan real positif. Mari kita perhatikan kasus berikut:
Misal a = -2, m = 2, dan n = 1/2.
Kita hitung ruas kiri:

Sekarang kita hitung ruas kanan:

Ternyata hasilnya tidak sama (kontradiksi). Mengapa? Karena a negatif. Padahal batasannya a positif
Dalam menurunkan suatu sifat dari pangkat rasional kadang di beberapa buku tidak memberikan batasan yang lengkap, bahkan ada buku yang memberika batasan yang salah. Salah satu sifat pangkat rasioanal adalah:
Misal a = -2, m = 2, dan n = 1/2.
Kita hitung ruas kiri:
Sekarang kita hitung ruas kanan:
Ternyata hasilnya tidak sama (kontradiksi). Mengapa? Karena a negatif. Padahal batasannya a positif
Label:
Pendalaman Materi