C. Pengalaman
Kalian tentu sering mendengar kata-kata bijak ”Pengalaman adalah guru yang paling baik”. Mengapa demikian? Pengalaman adalah kejadian nyata yang kita alami. Kita dapat belajar banyak dari pengalaman.
Setiap orang tentu mempunyai pengalaman, baik itu menyenangkan, menyedihkan, maupun menggelikan. Pengalaman-pengalaman itu membuat kita selalu mengingatnya. Misalnya, saat kita belajar naik sepeda pertama kali, masuk sekolah pertama kali, maupun saat berulang tahun. Pengalaman ini tentu menarik untuk diceritakan kepada orang lain.
1.Berbicara pengalaman pribadi setelah mendengarkan cerita.
Dengarkan pengalaman berikut dengan seksama!
Namaku Otong. Aku mempunyai sebuah pengalaman yang masih kuingat sampai sekarang. Pengalaman ini sungguh tidak dapat kulupakan. Bagaimana bisa?
Siang itu aku, Maman, Koko, dan Tedi hendak mengikuti kegiatan pramuka. Dari rumah aku membawa beberapa pisang, buah tangan dari Tante yang tadi pagi mampir ke rumah. Pisang-pisang itu akan kubagikan kepada Maman, Koko, dan Tedi. Akan tetapi mereka tidak mau, katanya sudah kenyang. Ya sudah aku makan sendiri pisang itu satu persatu. Jadilah sambil jalan aku makan pisang dengan sedikit angkuh.
Tiba-tiba Koko menepuk punggungku dan berkata “Hai, Tong! Makan pisang ya makan pisang, tetapi kulitnya jangan dibuang sembarangan begitu saja dong! Bagaimana kalau ada orang terpeleset karena ulahmu itu?” Maman dan Tedi juga ikutan menasihatiku, tetapi itu semua tidak kupedulikan. Justru aku bilang “Biar saja orang lain yang terpeleset, bukan Otong!” jawabku sombong.
Sepulang kegiatan pramuka kami berempat melewati jalan yang sama saat berangkat tadi. Tiba-tiba sreeeet ...., bruk! Aku terpeleset dan jatuh, badanku sakit dan malu sekali rasanya. Temanku bertiga menertawakanku.
Sambil menolongku, Maman, Koko, dan Tedi memberitahu. ”Maka turutilah nasihat kita! Jangan membuang kulit pisang sembarangan, akhirnya kamu sendiri yang kena akibatnya.”
Ya ampun, aku sadar ternyata perbuatanku itu salah dan akhirnya kukatakan “Maafkan aku teman-teman. Tidak akan kuulangi perbuatan isengku tadi.”
Ketiga temanku berkata “Baiklah sobatku, jangan suka usil.” Akhirnya kami berempat memunguti kulit pisang tadi dan membuangnya pada tempat pembuangan sampah di sebelahnya. Sekarang aku sadar, aku tidak boleh jahil dan angkuh lagi.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
a.Siapa yang bercerita tentang pengalaman di atas?
b.Apakah judul cerita di atas?
c.Siapa saja yang menasihati Otong? Sebutkan!
d.Bagaimana watak Otong itu? Terangkan jawabanmu!
e.Bagaimana akhirnya Otong bersikap?
Kegiatan 6.4
Perhatikan gambar berikut ini kemudian buatlah cerita pengalamanmu sesuai dengan gambar tersebut!
Coba ceritakan pengalaman kalian tersebut di depan kelas!
Teman yang lain memberikan tanggapan.
Kalian tentu sering mendengar kata-kata bijak ”Pengalaman adalah guru yang paling baik”. Mengapa demikian? Pengalaman adalah kejadian nyata yang kita alami. Kita dapat belajar banyak dari pengalaman.
Setiap orang tentu mempunyai pengalaman, baik itu menyenangkan, menyedihkan, maupun menggelikan. Pengalaman-pengalaman itu membuat kita selalu mengingatnya. Misalnya, saat kita belajar naik sepeda pertama kali, masuk sekolah pertama kali, maupun saat berulang tahun. Pengalaman ini tentu menarik untuk diceritakan kepada orang lain.
1.Berbicara pengalaman pribadi setelah mendengarkan cerita.
Dengarkan pengalaman berikut dengan seksama!
Namaku Otong. Aku mempunyai sebuah pengalaman yang masih kuingat sampai sekarang. Pengalaman ini sungguh tidak dapat kulupakan. Bagaimana bisa?
Siang itu aku, Maman, Koko, dan Tedi hendak mengikuti kegiatan pramuka. Dari rumah aku membawa beberapa pisang, buah tangan dari Tante yang tadi pagi mampir ke rumah. Pisang-pisang itu akan kubagikan kepada Maman, Koko, dan Tedi. Akan tetapi mereka tidak mau, katanya sudah kenyang. Ya sudah aku makan sendiri pisang itu satu persatu. Jadilah sambil jalan aku makan pisang dengan sedikit angkuh.
Tiba-tiba Koko menepuk punggungku dan berkata “Hai, Tong! Makan pisang ya makan pisang, tetapi kulitnya jangan dibuang sembarangan begitu saja dong! Bagaimana kalau ada orang terpeleset karena ulahmu itu?” Maman dan Tedi juga ikutan menasihatiku, tetapi itu semua tidak kupedulikan. Justru aku bilang “Biar saja orang lain yang terpeleset, bukan Otong!” jawabku sombong.
Sepulang kegiatan pramuka kami berempat melewati jalan yang sama saat berangkat tadi. Tiba-tiba sreeeet ...., bruk! Aku terpeleset dan jatuh, badanku sakit dan malu sekali rasanya. Temanku bertiga menertawakanku.
Sambil menolongku, Maman, Koko, dan Tedi memberitahu. ”Maka turutilah nasihat kita! Jangan membuang kulit pisang sembarangan, akhirnya kamu sendiri yang kena akibatnya.”
Ya ampun, aku sadar ternyata perbuatanku itu salah dan akhirnya kukatakan “Maafkan aku teman-teman. Tidak akan kuulangi perbuatan isengku tadi.”
Ketiga temanku berkata “Baiklah sobatku, jangan suka usil.” Akhirnya kami berempat memunguti kulit pisang tadi dan membuangnya pada tempat pembuangan sampah di sebelahnya. Sekarang aku sadar, aku tidak boleh jahil dan angkuh lagi.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
a.Siapa yang bercerita tentang pengalaman di atas?
b.Apakah judul cerita di atas?
c.Siapa saja yang menasihati Otong? Sebutkan!
d.Bagaimana watak Otong itu? Terangkan jawabanmu!
e.Bagaimana akhirnya Otong bersikap?
Kegiatan 6.4
Perhatikan gambar berikut ini kemudian buatlah cerita pengalamanmu sesuai dengan gambar tersebut!
Coba ceritakan pengalaman kalian tersebut di depan kelas!
Teman yang lain memberikan tanggapan.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar