Tampilkan postingan dengan label Guru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Guru. Tampilkan semua postingan

Bahan Ajar Matematika

Diposting oleh Unknown on Kamis, 21 Februari 2013

bahan ajar matematika

 Bahan Ajar Matematika SMA

Berikut ini adalah bahan ajar matematika berupa perangkat pembelajaran matematika, mulai dari Silabus Matematika, Prota, Promes, RPP, KKM, dan Program Remedial serta beberapa media pembelajaran interaktif berbentuk powerpoint dan flash yang dibuat oleh penulis. Silahkan anda unduh dan dipergunakan sesuai kebutuhan.

Silabus Matematika


Silabus Matematika Kelas X download di sini
Silabus Matematika Kelas XI IPA download di sini
Silabus Matematika Kelas XI IPS download di sini
Silabus Matematika Kelas XII IPA Semester 1 download di sini
Silabus Matematika Kelas XII IPA Semester 2 download di sini
Silabus Matematika Kelas XII IPS Semester 1 download di sini
Silabus Matematika Kelas XII IPS Semester 2 download di sini

RPP Matematika


RPP Matematika Kelas X download di sini
RPP Matematika Kelas XI IPA download di sini
RPP Matematika Kelas XI IPS Semester 1 download di sini
RPP Matematika Kelas XI IPS Semester 2 download di sini
RPP Matematika Kelas XII IPA download di sini
RPP Matematika Kelas XII IPS download di sini

KKM Matematika


KKM Matematika download di sini

Pemetaan Matematika


Pemetaan SK/KD download di sini
Analisis UN download di sini

Program Remidial Matematika


Program Remidial Matematika download di sini
Format Analisis Ulangan Harian (Acak Otomatis) download di sini

Media Pembelajaran Matematika


- Grafik Fungsi Trigonometri
- Statistika
- Fungsi Komposisi
- Jarak dalam Dimensi Tiga

Untuk Media Pembelajaran yang lebih lengkap bisa Anda unduh pada alamat di bawah ini.
- PSB-PSMA di http://www.psb-psma.org/bahanajar
- Rumah Belajar di http://belajar.kemdiknas.go.id/

Demikian postingan tentang bahan ajar matematika. Semoga dapat bermanfaat.
More aboutBahan Ajar Matematika

Tekhnik Memotivasi Siswa

Diposting oleh Unknown on Minggu, 10 Februari 2013

motivasi siswa

 

Bagaimana Guru Memotivasi Siswa


Memotivasi siswa adalah tugas berat bagi para guru. Setelah siswa mencapai usia tertentu, mereka tidak lagi merasa perlu untuk bersekolah, apalagi menikmatinya. Tanpa motivasi, proses KBM akan berjalan datar dan monoton. Lalu, bagaimana upaya Anda saat ini untuk memotivasi siswa?

Tekhnik memotivasi siswa


Kelas di mana Anda berada harus menjadi pengalaman yang menyenangkan untuk para siswa. Motivasi siswa akan mustahil muncul jika kelas Anda tidak memiliki suasana yang menyenangkan.
Bagaimana sikap Anda? Apakah Anda senang mengajar? Senang bahwa Anda berada di sana? Senang melihat para siswa? Tertarik tentang subjek atau kelas? Anda harus hangat, menarik, dan antusias tentang pekerjaan Anda. Anda harus muncul setiap hari dengan persiapan yang baik.
Apa kelas Anda terasa hening? seperti penjara? ruang kosong? Kelas Anda membutuhkan warna dan kegembiraan. Pasanglah tulisan-tulisan yang memotivasi. Pajang karya siswa. Anda perlu untuk memprovokasi siswa segera setelah mereka menginjakkan kaki di kelas Anda.
Membuat kelas menjadi tempat yang menyenangkan untuk belajar sebenarnya nyaris seperti sebuah pertempuran.
Siswa termotivasi dengan penghargaan. Siswa membutuhkan hadiah untuk belajar. Bukan hadiah uang atau permen tentunya. Itu mungkin efektif untuk menjadikan tugas siswa cepat selesai, tetapi tidak memotivasi untuk belajar nyata. Ingat, yang diharapkan adalah ingin memotivasi siswa dalam belajar, bukan sekedar menyelesaikan tugas.

Siswa memerlukan alasan untuk melakukan tugas. Beri mereka satu. Setiap guru harus datang dengan ini pada mereka sendiri. Jangan ada bantuan diberikan karena jika Anda tidak bisa memikirkan alasan untuk mengajarkan sesuatu, Anda tidak bisa memotivasi siswa.
Berikut adalah beberapa petunjuk bagaimana hal itu mempengaruhi mereka. Apakah itu membuat mereka menjadi manusia yanglebih baik? Pembelajar? Menghubungkannya dengan kehidupan mereka. Menghubungkannya dengan masa depan mereka. Menghubungkannya dengan ego mereka. Mengaitkannya dengan peristiwa saat ini. Anda tidak bisa hanya mengatakan, "karena."

Pujian juga efektif dan perlu dilakukan. Ini adalah hadiah yang Anda dapat berikan berkali-kali dan gratis. Menulis catatan pada kertas mereka. Katakanlah hal kepada mereka saat Anda berjalan di sekitar ruangan. Panggil orang dengan nama dan mendorong mereka. Masukan karya siswa di dinding. Taruh sepotong karya dari SEMUA siswa di berbagai kesempatan. Menelepon ke rumah dan memuji siswa pada orang tua mereka.

Jika siswa Anda memiliki alasan untuk mempelajari materi dan mendapatkan pujian dari Anda, itu benar-benar menjadi motivasi yang mereka butuhkan. Kedengarannya sederhana, tapi sulit. Pilih pembukaan Anda ke pelajaran sedemikian rupa sehingga membuat siswa ingin tahu lebih banyak. Mungkin terdengar konyol, tapi cerita bisa menjadi cara yang sangat efektif. Setelah siswa Anda ingin tahu lebih banyak, Anda telah membuat mereka ketagihan. Mereka termotivasi! Anda ingin siswa Anda pulang setiap hari dan berkata, "Tebak apa yang saya pelajari?"

Untuk memotivasi siswa, pertama adalah motivasilah Anda dan kelas Anda. Selanjutnya akan muncul alasan untuk belajar. Anda kemudian akan dapat membuat rasa ingin tahu tentang materi yang akan disampaikan.
More aboutTekhnik Memotivasi Siswa

Tips dan Trik Pembelajaran yang Menyenangkan

Diposting oleh Unknown on Sabtu, 01 Desember 2012


Sebelum menjelaskan tips dan trik untuk membuat kegiatan belajar mengajar menjadi efektif dan menyenangkan maka terlebih dahulu perlu dipahami apa itu gaya belajar. Dalam belajar, setiap orang mempunyai gayanya masing-masing.

Gaya belajar seseorang adalah cara ia memahami dan memproses informasi baru, memperoleh pengalaman belajar baru, dan/atau memecahkan suatu masalah.

Seorang guru yang efektif dalam memberdayakan siswanya dalam belajar adalah seorang motivator, pakar, dan sekaligus pelatih, serta tahu kapan ia harus membiarkan siswanya belajar sendiri.
Maka, agar kegiatan belajar itu menjadi menyenangkan dan lebih menarik, terlebih dahulu guru haruslah menyenangi materinya, mempunyai semangat atau antusiasme yang tinggi dalam pembelajaran, dan meluangkan waktu yang cukup untuk menyiapkan pembelajaran. Lebih-lebih untuk pelajaran matematika yang sudah terlanjur dianggap sulit dan menjadi momok; perlu dirancang strategi pembelajaran matematika yang efektif dan sistematis.
Seorang guru yang baik tidak hanya mengajar, tetapi menginspirasi siswanya.
Tidak hanya bertanya apa dan bagaimana, tetapi juga menggali mengapa dan bagaimana jika. 
Bukan hanya memberikan materi pelajaran, tetapi juga menumbuhkan minat dan kemampuan untuk belajar. Ia juga mengajarkan siswa untuk menghargai pengetahuan, dan bagaimana memainkan peran dalam pembangunan manusia dan pemahaman tentang kehidupan pada umumnya.
More aboutTips dan Trik Pembelajaran yang Menyenangkan

Kisi-Kisi Soal Ujian Nasional 2013 Terbaru Dari BSNP

Diposting oleh Unknown on Kamis, 29 November 2012

kisi-kisi soal, ujian nasional, bsnp, tahun 2013
Kisi kisi soal ujian nasional 2013

Akhirnya.. setelah sekian lama kita nantikan kisi-kisi terbaru soal ujian nasional tahun 2013 telah dirilis oleh BSNP pada hari Selasa (20/11/2012) kemarin. Tentu saja Kisi-kisi soal UN 2013 ini harus segera di sosialisasikan kepada para guru melalui dinas pendidikan kota dan kabupaten seluruh Indonesia. Sebelumnya, rencana rilis kisi-kisi soal UN ini sempat mengalami pengunduran, yang sedianya akan di rirlis bulan Oktober namun bisa terealisasi pada bulan November.

Didalam situs resmi BSNP melampirkan dua berkas kisi-kisi soal UN 2013, untuk SD/MI dan juga untuk SMP/SMA. Para guru dapat segera mempelajari kisi-kisi ujian nasional 2013 ini sebagai acuan untuk mengajarkan materi yang sesuai kepada siswanya. Seperti apakah kisi-kisi UN 2013 ini?

Berikut adalah penampakkannya :

Kisi-Kisi Terbaru Soal Ujian Nasional SD/MI



Kisi-Kisi Terbaru Soal Ujian Nasional SMP/SMA


Silahkan download kisi-kisi ujian nasional 2013 diatas melalui link dibawah ini




More aboutKisi-Kisi Soal Ujian Nasional 2013 Terbaru Dari BSNP

Kurikulum Baru Tahun 2013 Terancam Ditunda

Diposting oleh Unknown on Minggu, 11 November 2012

kurikulum baru, perekat bangsa, tahun 2013

Kurikulum baru yang akan digunakan pada tahun 2013 nanti sudah mulai mendapatkan tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk praktisi pendidikan. Waktu persiapan untuk mengolah kurikulum tahun 2013 ini dinilai sangat sempit.

Dr.Muhdi, SH,M.Hum. selaku Rektor IKIP PGRI Semarang menghimbau kepada pemerintah untuk lebih serius dalam membuat kurikulum yang rencananya akan diberi nama "kurikulum perekat bangsa" itu. Pemerintah harus benar-benar memanfaatkan waktu yang ada, dengan sisa waktu kurang lebih 7 bulan untuk melakukan persiapan materi, uji publik, sosialisasi, dan pelatihan guru.

Menurut Muhdi, pemerintah diharuskan memberikan sosialisasi ini secara menyeluruh kepada kalangan guru sebagai pelaksana teknis kurikulum nasional. Dengan begitu, guru-guru diharapkan mengetahui tugas-tugasnya secara pasti, dan hal ini menjadi salah satu faktor penting untuk mencapai keberhasilan tujuan pendidikan nasional.

”Pemerintah tidak boleh bermain-main. Jika sampai salah didik, maka hasil pendidikan ke depan bisa jadi lebih buruk,” kata Muhdi seusai membuka seminar nasional problematika pendidikan di IKIP PGRI Semarang, Selasa (30/10).

Muhdi menambahkan, pemerintah jangan memaksa untuk memberlakukan kurikulum tahun 2013 jika waktu persiapan dalam pembuatannya tidak mencukupi. Pemerintah dapat menunda perubahan kurikulum ini pada tahun yang akan datang. Perubahan kurikulum tahun 2013 mendatang bertujuan untuk mengefesiensi proses pendidikan. Materi pendidikan berkarakter harus termuat didalam semua mata pelajaran sekolah.
More aboutKurikulum Baru Tahun 2013 Terancam Ditunda

Strategi Pemecahan Masalah Matematika

Diposting oleh Unknown on Sabtu, 20 Oktober 2012

Pengertian Masalah 

Ada lima tujuan pembelajaran matematika di SMA-MA (Depdiknas, 2006) yang harus dicapai para siswa SMA-MA selama proses pembelajaran matematika, yaitu: 
  1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; 
  2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; 
  3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 
  4. Menkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; 
  5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. 
Sebelum membahas masalah dan pemecahan masalah, perhatikan contoh berikut: 


Bilangan 15 dapat dinyatakan sebagai jumlah dua atau lebih bilangan asli berurutan dalam tiga cara, yaitu:
15 = 1 + 2 + 3 + 4 + 5
15 = 4 + 5 + 6
15 = 7 + 8
Nyatakan bilangan 210 sebagai jumlah dua atau lebih bilangan asli berurutan. Tuliskan dengan sebanyak-banyaknya cara.


Apakah soal tersebut merupakan masalah bagi Anda? 
Selanjutnya perhatikan lagi contoh berikut: 


987654321 x 9 = ... 


Pada contoh yang pertama ada tantangan yang terkandung di dalamnya dan belum diketahui prosedur rutin pemecahannya. Sedangkan untuk contoh soal yang kedua saya yakin bukan menjadi 'masalah' untuk para pembaca. 
Secara umum suatu pertanyaan dikategorikan masalah atau pertanyaan biasa ditentukan oleh ada tidaknya tantangan dan prosedur rutin pemecahan yang belum diketahui. 

Strategi Pemecahan Masalah

Permendiknas No. 22 (Depdiknas, 2006) tentang Standar Isi menyatakan
bahwa tujuan pelajaran matematika SMA agar para siswa dapat:
“Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh.” 
Dari formulasi di atas, paling tidak ada empat langkah pada proses pemecahan masalah yang harus dikuasai para siswa sehingga harus dilatihkan kepada mereka, yaitu:
  1. Memahami masalah, 
  2. Merancang model matematika, 
  3. Menyelesaikan model, dan 
  4. Menafsirkan solusi yang diperoleh.

More aboutStrategi Pemecahan Masalah Matematika

Soal Latihan Uji Kompetensi Guru Matematika SMP Online

Diposting oleh Unknown on Selasa, 09 Oktober 2012

uji kompetensi guru matematika online
Soal Online Uji Kompetensi Guru Matematika SMP berikut ini dapat menjadi sarana berlatih bagi para guru yang akan mengikuti UKG Matematika SMP. Cara mengerjakan soal uji kompetensi guru matematika SMP ini sangat mudah, Anda cukup memilih jawaban yang benar dengan cara mengklik saja, kemudian pilih submit untuk memasukkan jawaban Anda dan menuju ke nomor soal selanjutnya. Selamat berlatih mengerjakan soal latihan UKG Matematika SMP berikut ini.


Sudah siap untuk latihan Uji Kompetensi Guru Matematika SMP secara Online? SIlahkan klik link di bawah ini untuk memulai.





sumber: http://ukgonline.com/
More aboutSoal Latihan Uji Kompetensi Guru Matematika SMP Online

Download Modul Pembelajaran Matematika untuk SMP

Diposting oleh Unknown on Senin, 08 Oktober 2012

bahan ajar matematika SMP
Silahkan Anda download modul pembelajaran matematika SMP melalui beberapa link dibawah ini. Modul pembelajaran matematika SMP ini dibuat sebagai media bagi guru dalam menyampaikan materi pelajaran matematika SMP di kelas. Penggunaan modul sebagai media pembelajaran siswa akan membantu guru dalam mengefisienkan waktu dan mempermudah manajemen kelas saat pembelajaran dimulai.

download pembelajaran matematika sd smp sma smk ALJABAR.pdf 29-Apr-2008 04:21 1.5M 
download pembelajaran matematika sd smp sma smk AlatPeragaMatematika 29-Apr-2008 04:21 756k
download pembelajaran matematika sd smp sma smk AritmetikaSMP.pdf 29-Apr-2008 04:22 656k
download pembelajaran matematika sd smp sma smk Arsos.pdf 29-Apr-2008 04:22 618k
download pembelajaran matematika sd smp sma smk GEOMETRIRUANG.pdf 29-Apr-2008 04:23 482k
download pembelajaran matematika sd smp sma smk GeometriDatar.pdf 29-Apr-2008 04:24 1.4M
download pembelajaran matematika sd smp sma smk MatKontekstual.pdf 29-Apr-2008 04:24 550k
download pembelajaran matematika sd smp sma smk MatKontekstualSMP.pdf 29-Apr-2008 04:24 550k
download pembelajaran matematika sd smp sma smk ModelPembelajaran.pdf 29-Apr-2008 04:25 294k
download pembelajaran matematika sd smp sma smk OLIMPIADE MATEMATIKA SMP 29-Apr-2008 04:25 517k
download pembelajaran matematika sd smp sma smk PenalaranPemecahanMat 29-Apr-2008 04:26 467k
download pembelajaran matematika sd smp sma smk PrinsipPenilaianMat 29-Apr-2008 04:26 1.1M
download pembelajaran matematika sd smp sma smk PsikologiPembelajaran 29-Apr-2008 04:27 168k
download pembelajaran matematika sd smp sma smk TeknikPengembanganSilabus 29-Apr-2008 04:27 613k
download pembelajaran matematika sd smp sma smk komputer.pdf 29-Apr-2008 04:28 1.1M
download pembelajaran matematika sd smp sma smk peluang.pdf 29-Apr-2008 04:29 1.2M

Semoga modul-modul matematika diatas dapat menjadi salah satu media pembelajaran yang efektif dalam kegiatan belajar-mengajar matematika SMP. Upayakan kreatifitas yang sesuai bagi guru dalam menyampaikan materi matematika. Agar siswa dapat mudah mencerna setiap pembahasan melalui modul pembelajaran matematika SMP ini. Setiap modul pembelajaran matematika SMP diatas didapat dari p4tkmatematika.org
More aboutDownload Modul Pembelajaran Matematika untuk SMP

Jadwal Uji Kompetensi Guru 2012 Tahap 2 Terlengkap di Indonesia

Diposting oleh Unknown on Sabtu, 06 Oktober 2012

ujian kompetensi guru 2012
Jadwal pelaksanaan Uji Kompetensi Guru 2012 tahap 2 terlengkap se-Indonesia dapat Anda lihat dibawah ini. Informasi umum pelaksanaan Uji Kompetensi Guru sebaiknya diketahui oleh para calon peserta UKG 2012 agar dapat mempersiapkan diri secara optimal saat mengikuti test tersebut. Untuk mengetahui jadwal pelaksanaan UKG 2012 tahap 2 diseluruh kota, kabupaten dan propinsi seluruh Indenesia, berikut ini adalah informasi selengkapnya.

1. PROVINSI DKI JAKARTA

1: JAKARTA PUSAT: 9 OKTOBER 2012
2: JAKARTA TIMUR: 9 OKTOBER 2012
3: JAKARTA BARAT: 9 OKTOBER 2012
4: JAKARTA UTARA: 9 OKTOBER 2012
5: JAKARTA SELATAN: 9 OKTOBER 2012

2. PROVINSI JAWA BARAT

1: KABUPATEN BOGOR: 2 – 6 OKTOBER 2012
2: KABUPATEN SUKABUMI: 2 – 6 OKTOBER 2012
3: KABUPATEN CIANJUR: 2 – 6 OKTOBER 2012
4: KABUPATEN BANDUNG: 9-12 OKTOBER 2012
5: KABUPATEN SUMEDANG: 16-19 OKTOBER 2012
6: KABUPATEN GARUT: 16-19 OKTOBER 2012
7: KABUPATEN TASIKMALAYA: 9-12 OKTOBER 2012
8: KABUPATEN CIAMIS: 16-19 OKTOBER 2012
9: KABUPATEN KUNINGAN: 9-12 OKTOBER 2012
10: KABUPATEN MAJALENGKA: 9-12 OKTOBER 2012
11: KABUPATEN CIREBON: 16-19 OKTOBER 2012
12: KABUPATEN INDRAMAYU: 9-12 OKTOBER 2012
13: KABUPATEN SUBANG: 16-19 OKTOBER 2012
14: KABUPATEN PURWAKARTA: 9-12 OKTOBER 2012
15: KABUPATEN KARAWANG: 16-19 OKTOBER 2012
16: KABUPATEN BEKASI: 2 – 6 OKTOBER 2012
17: KABUPATEN BANDUNG BARAT: 16-19 OKTOBER 2012
18: KOTA BANDUNG: 9-12 OKTOBER 2012
19: KOTA BOGOR: 2 – 6 OKTOBER 2012
20: KOTA SUKABUMI: 2 – 6 OKTOBER 2012
21: KOTA CIREBON: 16-19 OKTOBER 2012
22: KOTA BEKASI: 2 – 6 OKTOBER 2012
23: KOTA DEPOK: 16-19 OKTOBER 2012
24: KOTA CIMAHI: 9-12 OKTOBER 2012
25: KOTA TASIKMALAYA: 9-12 OKTOBER 2012
26: KOTA BANJAR: 2 – 6 OKTOBER 2012

3. PROVINSI JAWA TENGAH

1: KOTA SURAKARTA: 2 S.D. 8 OKTOBER 2012
2: KAB. KUDUS: 2 S.D. 7 OKTOBER 2012
3: KAB. PEKALONGAN: 2 S.D. 3 OKTOBER 2012
4: KAB. BANJARNEGARA: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
5: KAB. GROBOGAN: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
6: KAB. BATANG: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
7: KAB. PEMALANG: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
8: KAB. BREBES: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
9: KOTA SALATIGA: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
10: KOTA PEKALONGAN: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
11: KAB. BLORA: 5 S.D. 8 OKTOBER 2012
12: KAB. JEPARA: 5 S.D. 8 OKTOBER 2012
13: KAB. SEMARANG: 5 S.D. 8 OKTOBER 2012
14: KAB. TEMANGGUNG: 5 S.D. 8 OKTOBER 2012
15: KAB. KENDAL: 5 S.D. 8 OKTOBER 2012
16: KAB. TEGAL: 5 S.D. 8 OKTOBER 2012
17: KOTA TEGAL: 5 S.D. 8 OKTOBER 2012
18: KAB. KLATEN: 5 S.D. 9 OKTOBER 2012
19: KAB. WONOGIRI: 5 S.D. 9 OKTOBER 2012
20: KAB. SRAGEN: 5 S.D. 9 OKTOBER 2012
21: KAB. PATI: 5 S.D. 9 OKTOBER 2012
22: KAB. DEMAK: 5 S.D. 9 OKTOBER 2012
23: KOTA MAGELANG: 5 S.D. 9 OKTOBER 2012
24: KAB. PURBALINGGA: 10 S.D. 15 OKTOBER 2012
25: KAB. KEBUMEN: 10 S.D. 15 OKTOBER 2012
26: KAB. PURWOREJO: 10 S.D. 15 OKTOBER 2012
27: KAB. WONOSOBO: 10 S.D. 15 OKTOBER 2012
28: KAB. KARANGANYAR: 10 S.D. 15 OKTOBER 2012
29: KAB. REMBANG: 10 S.D. 15 OKTOBER 2012
30: KAB. MAGELANG: 10 S.D. 16 OKTOBER 2012
31: KAB. SUKOHARJO: 10 S.D. 16 OKTOBER 2012
32: KAB. BANYUMAS: 10 S.D. 17 OKTOBER 2012
33: KAB. BOYOLALI: 10 S.D. 19 OKTOBER 2012
34: KOTA SEMARANG: 10 S.D. 19 OKTOBER 2012
35: KAB. CILACAP: 10 S.D. 22 OKTOBER 2012

4. PROVINSI DI YOGYAKARTA

1: KOTA SURAKARTA: 2 S.D. 8 OKTOBER 2012
2: KAB. KUDUS: 2 S.D. 7 OKTOBER 2012
3: KAB. PEKALONGAN: 2 S.D. 3 OKTOBER 2012
4: KAB. BANJARNEGARA: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
5: KAB. GROBOGAN: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
6: KAB. BATANG: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
7: KAB. PEMALANG: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
8: KAB. BREBES: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
9: KOTA SALATIGA: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
10: KOTA PEKALONGAN: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
11: KAB. BLORA: 5 S.D. 8 OKTOBER 2012
12: KAB. JEPARA: 5 S.D. 8 OKTOBER 2012
13: KAB. SEMARANG: 5 S.D. 8 OKTOBER 2012
14: KAB. TEMANGGUNG: 5 S.D. 8 OKTOBER 2012
15: KAB. KENDAL: 5 S.D. 8 OKTOBER 2012
16: KAB. TEGAL: 5 S.D. 8 OKTOBER 2012
17: KOTA TEGAL: 5 S.D. 8 OKTOBER 2012
18: KAB. KLATEN: 5 S.D. 9 OKTOBER 2012
19: KAB. WONOGIRI: 5 S.D. 9 OKTOBER 2012
20: KAB. SRAGEN: 5 S.D. 9 OKTOBER 2012
21: KAB. PATI: 5 S.D. 9 OKTOBER 2012
22: KAB. DEMAK: 5 S.D. 9 OKTOBER 2012
23: KOTA MAGELANG: 5 S.D. 9 OKTOBER 2012
24: KAB. PURBALINGGA: 10 S.D. 15 OKTOBER 2012
25: KAB. KEBUMEN: 10 S.D. 15 OKTOBER 2012
26: KAB. PURWOREJO: 10 S.D. 15 OKTOBER 2012
27: KAB. WONOSOBO: 10 S.D. 15 OKTOBER 2012
28: KAB. KARANGANYAR: 10 S.D. 15 OKTOBER 2012
29: KAB. REMBANG: 10 S.D. 15 OKTOBER 2012
30: KAB. MAGELANG: 10 S.D. 16 OKTOBER 2012
31: KAB. SUKOHARJO: 10 S.D. 16 OKTOBER 2012
32: KAB. BANYUMAS: 10 S.D. 17 OKTOBER 2012
33: KAB. BOYOLALI: 10 S.D. 19 OKTOBER 2012
34: KOTA SEMARANG: 10 S.D. 19 OKTOBER 2012
35: KAB. CILACAP: 10 S.D. 22 OKTOBER 2012

5. PROVINSI JAWA TIMUR

1: KAB. GRESIK: 16 S.D 22 OKTOBER 2012
2: KAB. SIDOARJO: 16 S.D 22 OKTOBER 2012
3: KAB. MOJOKERTO: 30 OKTOBER S.D 3 NOVEMBER 2012
4: KAB. JOMBANG: 30 OKTOBER S.D 3 NOVEMBER 2012
5: KAB. BOJONEGORO: 30 OKTOBER S.D 3 NOVEMBER 2012
6: KAB. TUBAN: 16 S.D 22 OKTOBER 2012
7: KAB. LAMONGAN: 23 S.D 29 OKTOBER 2012
8: KAB. MADIUN: 30 OKTOBER S.D 3 NOVEMBER 2012
9: KAB. NGAWI: 23 S.D 29 OKTOBER 2012
10: KAB. MAGETAN: 16 S.D 22 OKTOBER 2012
11: KAB. PONOROGO: 23 S.D 29 OKTOBER 2012
12: KAB. PACITAN: 23 S.D 29 OKTOBER 2012
13: KAB. KEDIRI: 23 S.D 29 OKTOBER 2012
14: KAB. NGANJUK: 16 S.D 22 OKTOBER 2012
15: KAB. BLITAR: 23 S.D 29 OKTOBER 2012
16: KAB. TULUNGAGUNG: 30 OKTOBER S.D 3 NOVEMBER 2012
17: KAB. TRENGGALEK: 16 S.D 22 OKTOBER 2012 DAN 23 S.D 29 OKTOBER 2012
18: KAB. MALANG: 23 S.D 29 OKTOBER 2012
19: KAB. PASURUAN: 16 S.D 22 OKTOBER 2012
20: KAB. PROBOLINGGO: 23 S.D 29 OKTOBER 2012
21: KAB. LUMAJANG: 23 S.D 29 OKTOBER 2012
22: KAB. BONDOWOSO: 16 S.D 22 OKTOBER 2012
23: KAB. SITUBONDO: 30 OKTOBER S.D 3 NOVEMBER 2012
24: KAB. JEMBER: 16 S.D 22 OKTOBER 2012
25: KAB. BANYUWANGI: 23 S.D 29 OKTOBER 2012
26: KAB. PAMEKASAN: 30 OKTOBER S.D 3 NOVEMBER 2012
27: KAB. SAMPANG: 30 OKTOBER S.D 3 NOVEMBER 2012
28: KAB. SUMENEP: 16 S.D 22 OKTOBER 2012
29: KAB. BANGKALAN: 16 S.D 22 OKTOBER 2012
30: KOTA SURABAYA: 23 S.D 29 OKTOBER 2012
31: KOTA MALANG: 16 S.D 22 OKTOBER 2012
32: KOTA MADIUN: 30 OKTOBER S.D 3 NOVEMBER 2012
33: KOTA KEDIRI: 30 OKTOBER S.D 3 NOVEMBER 2012
34: KOTA MOJOKERTO: 30 OKTOBER S.D 3 NOVEMBER 2012
35: KOTA BLITAR: 30 OKTOBER S.D 3 NOVEMBER 2012
36: KOTA PASURUAN: 16 S.D 22 OKTOBER 2012
37: KOTA PROBOLINGGO: 16 S.D 22 OKTOBER 2012
38: KOTA BATU: 23 S.D 29 OKTOBER 2012

6. PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

1: ACEH BARAT: 2 S.D. 5 OKTOBER 2012
2: ACEH BARAT DAYA: 2 S.D. 5 OKTOBER 2012
3: ACEH BESAR: 2 S.D. 5 OKTOBER 2012
4: ACEH JAYA: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
5: ACEH SELATAM: 2 S.D. 5 OKTOBER 2012
6: BANDA ACEH: 2 S.D. 6 OKTOBER 2012
7: SIMEULUE: 2 S.D. 6 OKTOBER 2012
8: ACEH SINGKIL: 9 S.D. 12 OKTOBER 2012
9: ACEH TENGAH: 9 S.D. 12 OKTOBER 2012
10: ACEH TENGGARA: 9 S.D. 12 OKTOBER 2012
11: BENER MERIAH: 9 S.D. 12 OKTOBER 2012
12: NAGAN RAYA: 9 S.D. 12 OKTOBER 2012
13: PIDIE: 9 S.D. 12 OKTOBER 2012
14: PIDIE JAYA: 9 S.D. 12 OKTOBER 2012
15: SUBULUSSALAM: 9 S.D. 12 OKTOBER 2012
16: ACEH TAMIANG: 23 S.D. 26 OKTOBER 2012
17: ACEH UTARA: 23 S.D. 26 OKTOBER 2012
18: ACEH TIMUR: 23 S.D. 26 OKTOBER 2012
19: BIREUEN: 23 S.D. 26 OKTOBER 2012
20: GAYO LUES: 23 S.D. 26 OKTOBER 2012
21: LANGSA: 23 S.D. 26 OKTOBER 2012
22: LHOKSEUMAWE: 23 S.D. 26 OKTOBER 2012
23: SABANG: 23 S.D. 26 OKTOBER 2012

7. PROVINSI SUMATERA UTARA

1: KABUPATEN ASAHAN: 08-Okt-12
2: KABUPATEN DELI SERDANG: 08-Okt-12
3: KABUPATEN LABUHAN BATU: 08-Okt-12
4: KABUPATEN LANGKAT: 08-Okt-12
5: KABUPATEN MANDAILING NATAL: 08-Okt-12
6: KABUPATEN TOBA SAMOSIR: 08-Okt-12
7: KOTA MEDAN: 08-Okt-12
8: KOTA PEMATANG SIANTAR: 08-Okt-12
9: KABUPATEN PADANG LAWAS: 08-Okt-12
10: KABUPATEN SIMALUNGUN: 08-Okt-12
11: KOTA BINJAI: 08-Okt-12
12: KOTA PADANG SIDEMPUAN: 08-Okt-12
13: KOTA TEBING TINGGI: 08-Okt-12
14: KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN: 08-Okt-12
15: KABUPATEN LABUHANBATU UTARA: 08-Okt-12
16: KABUPATEN BATUBARA: 08-Okt-12
17: KABUPATEN DAIRI: 16-Okt-12
18: KABUPATEN KARO: 16-Okt-12
19: KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN: 16-Okt-12
20: KABUPATEN SERDANG BEDAGAI: 16-Okt-12
21: KABUPATEN TAPANULI UTARA: 16-Okt-12
22: KOTA TANJUNG BALAI: 16-Okt-12
23: KABUPATEN SAMOSIR: 16-Okt-12
24: KABUPATEN TAPANULI SELATAN: 16-Okt-12
25: KABUPATEN TAPANULI TENGAH: 16-Okt-12
26: KOTA GUNUNGSITOLI: 16-Okt-12
27: KOTA SIBOLGA: 16-Okt-12
28: KABUPATEN NIAS SELATAN: 16-Okt-12
29: KABUPATEN NIAS UTARA: 16-Okt-12
30: KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA: 16-Okt-12
31: KABUPATEN PAKPAK BHARAT: 16-Okt-12
32: KABUPATEN NIAS: 16-Okt-12

8. PROVINSI SUMATERA BARAT

1: KAB. AGAM: 9 -12 OKTOBER 2012
2: KAB.PASAMAN: 9 -12 OKTOBER 2012
3: KAB.50 KOTA: 9 – 13 OKTOBER 2012
4: KAB. SOLOK: 9 – 13 OKTOBER 2012
5: KAB.PADANG PARIAMAN: 9 – 13 OKTOBER 2012
6: KAB.PESISIR SELATAN: 9 – 13 OKTOBER 2012
7: KAB.TANAH DATAR: 9 -12 OKTOBER 2012
8: KAB.SIJUNJUNG: 9 -12 OKTOBER 2012
9: KAB. KEP. MENTAWAI: 9 OKTOBER 2012
10: KAB. DHARMASRAYA: 9 -12 OKTOBER 2012
11: KAB. SOLOK SELATAN: 9 -12 OKTOBER 2012
12: KAB. PASAMAN BARAT: 9 – 13 OKTOBER 2012
13: KOTA BUKITTINGGI: 9 -11 OKTOBER 2012
14: KOTA PADANG: 9 -12 OKTOBER 2012
15: KOTA PADANG PANJANG: 9 -12 OKTOBER 2012
16: KOTA SAWAHLUNTO : 9 -12 OKTOBER 2012
17: KOTA SOLOK: 9 – 10 OKTOBER 2012
18: KOTA PAYAKUMBUH: 9 – 10 OKTOBER 2012
19: KOTA PARIAMAN: 9 -12 OKTOBER 2012

9. PROVINSI RIAU

1: KAMPAR: 9 OKTOBER 2012
2: BENGKALIS: 2 OKTOBER 2012
3: INDRAGIRI HULU: 2 OKTOBER 2012
4: INDRAGIRI HILIR: 9 OKTOBER 2012
5: PELALAWAN: 9 OKTOBER 2012
6: ROKAN HULU: 2 OKTOBER 2012
7: ROKAN HILIR: 2 OKTOBER 2012
8: SIAK: 9 OKTOBER 2012
9: KUANSING: 2 OKTOBER 2012
10: KEP. MERANTI: 9 OKTOBER 2012
11: PEKANBARU: 9 OKTOBER 2012
12: DUMAI: 2 OKTOBER 2012

10. PROVINSI JAMBI

1: BATANGHARI: 2 OKTOBER 2012
2: BUNGO: 2 OKTOBER 2012
3: SAROLANGUN: 2 OKTOBER 2012
4: TANJUNG JABUNG BARAT: 2 OKTOBER 2012
5: KERINCI: 2 OKTOBER 2012
6: TEBO: 2 OKTOBER 2012
7: MUARO JAMBI: 2 OKTOBER 2012
8: TANJUNG JABUNG TIMUR: 9 OKTOBER 2012
9: MERANGIN: 2 OKTOBER 2012
10: KOTA JAMBI: 2 OKTOBER 2012
11: KOTA SUNGAI PENUH: 2 OKTOBER 2012

11. PROVINSI SUMATERA SELATAN

1: PALEMBANG: 16 – 19 OKTOBER 2012
2: PRABUMULIH: 9 – 10 OKTOBER 2012
3: BANYUASIN: 9 – 12 OKTOBER 2012
4: MUSI BANYUASIN: 9 – 11 OKTOBER 2012
5: MUSI RAWAS: 9 – 11 OKTOBER 2012
6: LUBUK LINGGAU: 9 – 11 OKTOBER 2012
7: LAHAT: 9 – 10 OKTOBER 2012
8: PAGARALAM: 9 – 10 OKTOBER 2012
9: MUARA ENIM: 9 – 10 OKTOBER 2012
10: OKI: 9 – 12 OKTOBER 2012
11: OKU: 9 – 11 OKTOBER 2012
12: OGAN ILIR: 9 – 12 OKTOBER 2012
13: OKUS: 9 – 10 OKTOBER 2012
14: OKUT: 9 – 10 OKTOBER 2012
15: EMPAT LAWANG: 12 – 13 OKTOBER 2012

12. PROVINSI LAMPUNG

1: LAMPUNG SELATAN: 2 S.D. 5 OKTOBER 2012
2: LAMPUNG TENGAH: 2 S.D. 5 OKTOBER 2012
3: LAMPUNG UTARA: 2 S.D. 5 OKTOBER 2012
4: TULANG BAWANG: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
5: TANGGAMUS: 2 S.D. 5 OKTOBER 2012
6: LAMPUNG TIMUR: 2 S.D. 6 OKTOBER 2012
7: PESAWARAN: 2 S.D. 6 OKTOBER 2012
8: PRINGSEWU: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
9: TUBABAR: 2 S.D. 4 OKTOBER 2012
10: BANDAR LAMPUNG: 2 S.D. 5 OKTOBER 2012
11: METRO: 2 S.D. 5 OKTOBER 2012

13. PROVINSI KALIMANTAN BARAT

1: KAB. SAMBAS: 9 S.D. 11 OKTOBER 2012
2: KAB. PONTIANAK: 9 S.D. 12 OKTOBER 2012
3: KAB. SEKADAU: 9 S.D. 11 OKTOBER 2012
4: KAB. SINTANG: 9 S.D. 10 OKTOBER 2012
5: KAB. KETAPANG: 9 S.D. 11 OKTOBER 2012
6: KAB. KUBU RAYA: 9 S.D. 11 OKTOBER 2012
7: KAB. KAYONG UTARA: 9 OKTOBER 2012
8: KOTA PONTIANAK: 9 S.D. 12 OKTOBER 2012
9: KOTA SINGKAWANG: 9 S.D. 10 OKTOBER 2012

14. PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

1: KAB. BARITO SELATAN: 9 OKTOBER 2012
2: KAB. BARITO UTARA: 9 OKTOBER 2012
3: KAB. KOTAWARINGIN TIMUR: 9 OKTOBER 2012
4: KAB. KOTAWARINGIN BARAT: 9 OKTOBER 2012
5: KAB. KATINGAN: 9 OKTOBER 2012
6: KAB. SERUYAN: 9 OKTOBER 2012
7: KAB. SUKAMARA: 9 OKTOBER 2012
8: KAB. LAMANDAU: 9 OKTOBER 2012
9: KAB. GUNUNG MAS: 9 OKTOBER 2012
10: KAB. PULANG PISAU: 9 OKTOBER 2012
11: KAB. MURUNG RAYA: 9 OKTOBER 2012
12: KAB. BARITO TIMUR: 9 OKTOBER 2012
13: KOTA PALANGKARAYA: 9 OKTOBER 2012

15. PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

1: BANJAR: 9 OKTOBER 2012
2: TANAH LAUT: 9 OKTOBER 2012
3: BARITO KUALA: 9 OKTOBER 2012
4: TAPIN: 9 OKTOBER 2012
5: HULU SUNGAI SELATAN: 9 OKTOBER 2012
6: HULU SUNGAI TENGAH: 9 OKTOBER 2012
7: HULU SUNGAI UTARA: 9 OKTOBER 2012
8: TABALONG: 9 OKTOBER 2012
9: KOTABARU: 9 OKTOBER 2012
10: BALANGAN: 9 OKTOBER 2012
11: TANAH BUMBU: 9 OKTOBER 2012
12: BANJARMASIN: 9 OKTOBER 2012
13: BANJARBARU: 9 OKTOBER 2012

16. PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

1: KAB. PASER: 2 OKTOBER 2012
2: KAB. KUTAI KARTANEGARA: 2 OKTOBER 2012
3: KAB. BERAU: 2 OKTOBER 2012
4: KAB. BULUNGAN: 2 OKTOBER 2012
5: KAB. NUNUKAN: 2 OKTOBER 2012
6: KAB. KUTAI BARAT: 2 OKTOBER 2012
7: KAB. KUTAI TIMUR: 2 OKTOBER 2012
8: KAB. PENAJAM PASER UTARA: 2 OKTOBER 2012
9: KOTA SAMARINDA: 2 OKTOBER 2012
10: KOTA BALIKPAPAN: 2 OKTOBER 2012
11: KOTA TARAKAN: 2 OKTOBER 2012
12: KOTA BONTANG: 2 OKTOBER 2012

17. PROVINSI SULAWESI UTARA

1: KAB. BOLAANGMONGONDOW: 9 OKTOBER 2012
2: KAB. MINAHASA: 9 OKTOBER 2012
3: KAB. SANGIHE: 16 OKTOBER 2012
4: KAB. KEPL. TALAUD: 16 OKTOBER 2012
5: KAB. MINAHASA SELATAN: 9 OKTOBER 2012
6: KAB. MINAHASA UTARA: 9 OKTOBER 2012
7: KAB. MINAHASA TENGGARA: 9 OKTOBER 2012
8: KAB. BOLAANGMONGONDOW UTARA: 9 OKTOBER 2012
9: KAB. SITARO: 16 OKTOBER 2012
10: KAB. BOLAANGMONGONDOW TIMUR: 9 OKTOBER 2012
11: KAB. BOLAANGMONGONDOW SELATAN: 9 OKTOBER 2012
12: KOTA MANADO: 2 OKTOBER 2012
13: KOTA BITUNG: 9 OKTOBER 2012
14: KOTA TOMOHON: 9 OKTOBER 2012
15: KOTA KOTAMOBAGU: 9 OKTOBER 2012

18. PROVINSI SULAWESI TENGAH

1: BANGGAI KEPULAUAN: 03 OKTOBER 2012
2: DONGGALA: 02 OKTOBER 2012
3: POSO: 02 OKTOBER 2012
4: BANGGAI: 03 OKTOBER 2012
5: BUOL: 03 OKTOBER 2012
6: TOLITOLI: 02 OKTOBER 2012
7: MOROWALI: 02 OKTOBER 2012
8: PARIGI MOUTONG: 02 OKTOBER 2012
9: TOJO UNAUNA: 02 OKTOBER 2012
10: SIGI: 02 OKTOBER 2012
11: PALU: 02 OKTOBER 2012

19. PROVINSI SULAWESI SELATAN

1: MAROS: 16 OKTOBER 2012
2: PANGKEP: 23 OKTOBER 2012
3: GOWA: 30 OKTOBER 2012
4: TAKALAR: 23 OKTOBER 2012
5: JENEPONTO: 2 OKTOBER 2012
6: BARRU: 23 OKTOBER 2012
7: BONE: 30 OKTOBER 2012
8: WAJO: 16 OKTOBER 2012
9: SOPPENG: 2 OKTOBER 2012
10: BANTAENG: 23 OKTOBER 2012
11: BULUKUMBA: 2 OKTOBER 2012
12: SINJAI: 16 OKTOBER 2012
13: SELAYAR: 2 OKTOBER 2012
14: PINRANG: 2 OKTOBER 2012
15: SIDRAP: 16 OKTOBER 2012
16: ENREKANG: 9 OKTOBER 2012
17: LUWU: 9 OKTOBER 2012
18: TATOR: 9 OKTOBER 2012
19: LUWU UTARA: 9 OKTOBER 2012
20: LUWU TIMUR: 16 OKTOBER 2012
21: TORAJA UTARA: 9 OKTOBER 2012
22: MAKASSAR: 30 OKTOBER 2012
23: PAREPARE: 9 OKTOBER 2012
24: PALOPO: 16 OKTOBER 2012

20. PROVINSI SULAWESI TENGGARA

1: KAB. KONAWE: 9 OKTOBER 2012
2: KAB. KOLAKA: 9 OKTOBER 2012
3: KOTA KENDARI: 9 OKTOBER 2012
4: KOTA BAUBAU: 9 OKTOBER 2012

21. PROVINSI MALUKU

1: KAB. MALUKU TENGAH: 9 OKTOBER 2012
2: KAB. MALUKU TENGGARA: 9 OKTOBER 2012
3: KAB. BURU: 9 OKTOBER 2012
4: KAB. SERAM BAGIAN BARAT: 9 OKTOBER 2012
5: KAB. KEPULAUAN ARU: 9 OKTOBER 2012
6: KOTA AMBON: 9 OKTOBER 2012
7: KOTA TUAL: 9 OKTOBER 2012

22. PROVINSI BALI

1: KAB. BULELENG: 16 – 19 OKTOBER 2012
2: KAB. JEMBRANA: 9 – 12 OKTOBER 2012
3: KAB. TABANAN: 16 – 19 OKTOBER 2012
4: KAB. BADUNG: 16 – 19 OKTOBER 2012
5: KAB. GIANYAR: 9 – 12 OKTOBER 2012
6: KAB. KLUNGKUNG: 2 – 5 OKTOBER 2012
7: KAB. BANGLI: 2 – 5 OKTOBER 2012
8: KAB. KARANGASEM: 2 – 5 OKTOBER 2012
9: KOTA DENPASAR: 9 – 12 OKTOBER 2012

23. PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

1: KAB. LOMBOK BARAT: 23 OKTOBER 2012
2: KAB. LOMBOK TENGAH: 23 OKTOBER 2012
3: KAB. LOMBOK TIMUR: 23 OKTOBER 2012
4: KAB. SUMBAWA: 16 OKTOBER 2012
5: KAB. DOMPU: 16 OKTOBER 2012
6: KAB. SUMBAWA BARAT: 16 OKTOBER 2012
7: KOTA MATARAM: 23 OKTOBER 2012
8: KOTA BIMA: 16 OKTOBER 2012

24. PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

1: KAB. KUPANG: 9 OKTOBER 2012
2: TIMOR TENGAH SELATAN: 9 OKTOBER 2012
3: TIMOR TENGAH UTARA: 9 OKTOBER 2012
4: ALOR: 9 OKTOBER 2012
5: FLORES TIMUR: 9 OKTOBER 2012
6: SIKKA: 9 OKTOBER 2012
7: ENDE: 16 OKTOBER 2012
8: NGADA: 16 OKTOBER 2012
9: MANGGARAI: 16 OKTOBER 2012
10: SUMBA TIMUR: 16 OKTOBER 2012
11: SUMBA BARAT: 16 OKTOBER 2012
12: LEMBATA: 16 OKTOBER 2012
13: MANGGARAI BARAT: 16 OKTOBER 2012
14: NAGEKEO: 16 OKTOBER 2012
15: SUMBA TENGAH: 9 OKTOBER 2012
16: SUMBA BARAT DAYA: 9 OKTOBER 2012
17: MANGGARAI TIMUR: 16 OKTOBER 2012
18: KOTA KUPANG: 9 OKTOBER 2012

25. PROVINSI PAPUA

1: KAB. JAYAPURA: 9 OKTOBER 2012
2: KAB. BIAK NUMFOR: 9 OKTOBER 2012
3: KAB. MERAUKE: 9 OKTOBER 2012
4: KAB. NABIRE: 9 OKTOBER 2012
5: KAB. KEEROM: 9 OKTOBER 2012
6: KOTA JAYAPURA: 9 OKTOBER 2012

26. PROVINSI BENGKULU

1: KAB. BENGKULU UTARA: 03 OKTOBER 2012
2: KAB. REJANG LEBONG: 03 OKTOBER 2012
3: KAB. BENGKULU SELATAN: 03 OKTOBER 2012
4: KAB.MUKOMUKO: 03 OKTOBER 2012
5: KAB. KEPAHIANG: 03 OKTOBER 2012
6: KAB. LEBONG: 03 OKTOBER 2012
7: KAB. KAUR: 03 OKTOBER 2012
8: KAB. SELUMA: 03 OKTOBER 2012
9: KAB. BENGKULU TENGAH: 03 OKTOBER 2012
10: KOTA BENGKULU: 03 OKTOBER 2012

27. PROVINSI MALUKU UTARA

1: KAB. HALMAHERA BARAT: 9 OKTOBER 2012
2: KAB. HALMAHERA TENGAH: 9 OKTOBER 2012
3: KAB. HALMAHERA UTARA: 9 OKTOBER 2012
4: KAB. HALMAHERA SELATAN: 9 OKTOBER 2012
5: KAB. KEPULAUAN SULA: 9 OKTOBER 2012
6: KAB. HALMAHERA TIMUR: 9 OKTOBER 2012
7: KOTA TERNATE: 9 OKTOBER 2012
8: KOTA TIDORE KEPULAUAN: 9 OKTOBER 2012

28. PROVINSI BANTEN

1: KAB. PANDEGLANG: 2 OKTOBER 2012
2: KAB. LEBAK: 2 OKTOBER 2012
3: KAB. TANGERANG: 2 OKTOBER 2012
4: KAB. SERANG: 2 OKTOBER 2012
5: KOTA CILEGON: 2 OKTOBER 2012
6: KOTA TANGERANG: 2 OKTOBER 2012
7: KOTA SERANG: 2 OKTOBER 2012
8: KOTA TANGERANG SELATAN: 2 OKTOBER 2012

29. PROVINSI BANGKA BELITUNG

1: BANGKA: 9 OKTOBER 2012
2: BELITUNG: 9 OKTOBER 2012
3: BANGKA TENGAH: 9 OKTOBER 2012
4: BANGKA BARAT: 9 OKTOBER 2012
5: BANGKA SELATAN: 9 OKTOBER 2012
6: BELITUNG TIMUR: 9 OKTOBER 2012
7: PANGKAL PINANG: 9 OKTOBER 2012

30. PROVINSI GORONTALO

1: KAB.BOALEMO: 2 OKTOBER 2012
2: KAB.GORONTALO: 2 OKTOBER 2012
3: KAB.POHUWATO: 2 OKTOBER 2012
4: KAB.BONE BOLANGO: 2 OKTOBER 2012
5: KAB.GORONTALO UTARA: 2 OKTOBER 2012
6: KOTA GORONTALO: 2 OKTOBER 2012

31. PROVINSI KEPULAUAN RIAU

1: BINTAN: 9 OKTOBER 2012
2: KARIMUN: 2 OKTOBER 2012
3: NATUNA: 2 OKTOBER 2012
4: BATAM: 9 OKTOBER 2012
5: TJ. PINANG: 9 OKTOBER 2012

32. PROVINSI PAPUA BARAT

1: KAB. SORONG: 9 OKTOBER 2012
2: KAB. MANOKWARI: 9 OKTOBER 2012
3: KAB. KAIMANA: 9 OKTOBER 2012
4: KOTA SORONG: 9 OKTOBER 2012

33. PROVINSI SULAWESI BARAT

1: MAMUJU: 30 OKTOBER 2012
2: MAMUJU UTARA: 23 OKTOBER 2012
3: POLEWALI: 2 OKTOBER 2012
4: MAMASA: 30 OKTOBER 2012
5: MAJENE: 23 OKTOBER 2012

Semoga tulisan mengenai jadwal pelaksanaan Uji Kompetensi Guru tahun 2012 diatas dapat memberikan informasi yang Anda butuhkan. soal-matematika-smk.blogspot.com mengucapkan selamat menempuh ujian kepada para peserta Uji Kompetensi Guru 2012 tahap 2 tersebut. Semoga hasil dari UKG 2012 tahap 2 ini berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil sesuai dengan harapan. Selamat mengikuti Uji Kompetensi Guru 2012.

sumber: http://www.lebahndut.net/2012/07/jadwal-ukg-2012-uji-kompetensi-guru.html
More aboutJadwal Uji Kompetensi Guru 2012 Tahap 2 Terlengkap di Indonesia

Modul Panduan Mengajar Guru Matematika di SD

Diposting oleh Unknown on Minggu, 30 September 2012

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQokeWaMzx0jkTYxz0WR1eVz2Tq6YPDcgzwjqiRJC6ywK6nlRbkGA
Modul panduan mengajar matematika di Sekolah Dasar yang dihimpun dari diklat instruktur atau pengembang Matematika SD pada PPPG Matematika berikut ini akan memberikan tambahan wawasan mengenai metode pembelajaran matematika di SD, pembuatan media pembelajaran, metode pembelajaran tematik, pengelolaan kelas dan lain-lain.

Cara mengajar matematika di SD memang membutuhkan kreatifitas lebih bagi seorang guru matematika. Bank soal matematika akan membagikan beberapa modul pelatihan guru matematika. Berikut ini adalah beberapa link download modul diklat untuk guru matematika SD.
[ ] Geometri.pdf 29-Apr-2008 04:08 615k 
[ ] GeometriRuang.pdf 29-Apr-2008 04:09 785k
[ ] KalkulatorSD.pdf 29-Apr-2008 04:09 43k
[ ] MediaPembelajaran.pdf 29-Apr-2008 04:09 60k
[ ] ModelPembelajaran.pdf 29-Apr-2008 04:09 893k
[ ] OLIMPIADE MATEMATIKA SD 29-Apr-2008 04:10 123k
[ ] Pecahan.pdf 29-Apr-2008 04:10 352k
[ ] Pembelajaran Tematik.pdf 29-Apr-2008 04:10 470k
[ ] Pengelolalaan Kelas.pdf 29-Apr-2008 04:10 281k
download pembelajaran matematika sd smp sma smk Pengukuran.pdf 29-Apr-2008 04:11 345k
download pembelajaran matematika sd smp sma smk Statistik.pdf 29-Apr-2008 04:11 289k
download pembelajaran matematika sd smp sma smk aritmatikasosial.pdf 29-Apr-2008 04:06 67k

Terima kasih telah membaca artikel mengenai modul pembelajaran matematika di SD. Semoga dengan adanya beberapa modul diatas dapat memberikan wawasan lebih kepada guru matematika Sekolah Dasar, dan memberi inspirasi untuk melakukan inovasi pembelajaran matematika di SD. Untuk mencari link download lainnya silahkan menuju ke website http://p4tkmatematika.org
More aboutModul Panduan Mengajar Guru Matematika di SD

Modul Pembelajaran Bilangan di Sekolah Dasar untuk Guru Matematika

Diposting oleh Unknown

Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar sangat berbeda dengan jenjang SMP atau SMA. Belum matangnya kemampuan berpikir abstrak dan matematis dalam diri siswa terutama kelas bawah (1,2 dan 3) merupakan tantangan tersendiri bagi guru matematika di Sekolah Dasar.

Untuk itu, perlu kiranya seorang guru matematika di sekolah dasar mengetahui berbagai metode pembelajaran. Kali ini bank soal matematika akan membagikan link download "modul pembelajaran bilangan asli, cacah dan bulat" yang di dibuat oleh Drs. Marsudi Raharjo, M.Sc.Ed. yang disampaikan pada diklat instruktur/pengembang matematika SD di Yogyakarta.

Didalam modul tersebut akan membahas mengenai :
1. Strata bilangan
2. Pengajaran bilangan dan operasinya
3. Pembelajaran KPK dan FPB dengan pendekatan kontekstual.
4. Angka romawi
5. Penarikan akar dan tigaan pythagoras
6. Operasi pada bilangan bulat.

Untuk mendapatkan modul tersebut secara lengkap, silahkan download melalui link di bawah ini.

More aboutModul Pembelajaran Bilangan di Sekolah Dasar untuk Guru Matematika

Media Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar

Diposting oleh Unknown

Media pembelajaran matematika di SD merupakan hal yang sangat penting dalam proses pencapaian standar kompetensi yang diajarkan oleh guru. Saat ini masih kita temukan proses belajar matematika di sekolah-sekolah daras yang dikelola secara kalsikal. Pembelajaran klasikal pada umumnya disenangi oleh guru, karena paling mudah untuk dilaksanakan. Interaksi pun cenderung hanya satu arah dan hampir tidak adanya interaksi dari siswa kepada guru.

Untuk membuat pembelajaran yang berorientasi pada siswa, penggunaan media pembelajaran sebagai alat peraga matematika akan membantu meminimalisir dominasi guru di dalam kelas.

Pada dasarnya pembelajaran matematika di SD dapat dilakukan dengan berbagai strategi dan variasi penyajian materi. Misalnya dengan permainan matematika, membuat produk, praktek dan lain-lain.

Untuk itu diperlukan adanya media pembelajaran matematika SD. Berikut ini adalah panduan perencanaan penggunaan media pembelajaran di sekolah dasar. Dokumen pelatihan supervisi pengajaran untuk sekolah dasar yang disusun oleh Dra. Sukayati, M.Pd pada acara PPPG Matematika Yogyakarta.


More aboutMedia Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar

Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Matematika

Diposting oleh Unknown on Selasa, 04 September 2012

gambar diambil dari sini

Beberapa karakter yang dikembangkan dalam pembelajaran matematika di antaranya adalah:

1) Sikap teliti, cermat, dan hemat

Matematika disebut sebagai ilmu hitung karena pada hakikatnya matematika berkaitan dengan masalah hitung-menghitung. Pengerjaan operasi hitung untuk mencari hasil dilakukan dalam pembelajaran matematika mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Dalam pengerjaan operasi hitung, seseorang dituntut bersikap teliti, cermat, hemat, cepat, dan tepat.

Saat mengerjakan masalah matematika, seseorang sebenarnya dituntut untuk megerjakan dengan teliti dan cermat. Jangan sampai ada pengerjaan yang salah. Langkah demi langkah pengerjaan diteliti dan dicermati. Setelah diperoleh hasilnya, hasil itu perlu dicek lagi apakah sudah menjawab permasalahan atau tidak. Intinya, matematika mengajari seseorang untuk jeli dan berhati-hati dalam melangkah.
Matematika juga melatih sikap hemat, simpel dalam bertindak berbicara, selalu "to the point", dan tidak bertele-tele. Kalimatnya ringkas dan mudah dipahami.
Penggunaan simbol sebagai alat berkomunikasi dalam matematika juga memuat unsur pembelajaran sikap hemat.

2) Sikap jujur,tegas,dan bertanggung jawab

Matematika juga mengajarkan sikap jujur, tegas, dan benar. Tegas pada permasalahan diatas dimaksudkan seperti hasil perkalian bilangan bulat 3 x 4 pasti 12. Kita tegas mengatakan 3 x 4 = 12 adalah benar. Kalau bukan 12, kita tegas mengatakan itu salah.
Matematika juga berkenaan dengan masalah pembuktian. Langkah-langkah dalam pembuktian matematika harus berdasarkan pada hal-hal yang sudah diakui kebenarannya. Langkah demi langkah harus berdasarkan alasan yang kuat dan benar. Dengan cara inilah sebenarnya matematika mengajarkan sikap hidup benar dan bertanggung jawab. Dengan implikasi atau aplikasi dalam kehidupan, kita diajarkan bahwa setiap perkataan, kehendak, dan, perbuatan harus berdasar pada sumber yang benar.

3) Sikap pantang menyerah dan percaya diri

Seperti yang telah dirumuskan dalam pembelajaran matematika, matematika sebenarnya juga mengajarkan untuk bersikap pantang menyerah dan percaya diri.
Saat mengerjakan atau menyelesaikan masalah matematika, kita tidak boleh menyerah. Saat gagal atau tidak dapat menjawab, kita dituntut untuk mencari cara lain untuk menjawab. Kita harus percaya diri bahwa kita bisa. Kita coba terus, sampai akhirnya kita akan dapat menjawabnya. Kegagalan dengan suatu cara tidak boleh mengurangi semangat untuk mencari cara yang lain. Saat keberhasilan tercapai, rasa puas dan bangga akan tumbuh.
More aboutPendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Matematika

UKG Acuan Evaluasi Bagi LPTK

Diposting oleh Unknown on Senin, 06 Agustus 2012

Uji Kompetensi Guru (UKG) online tahap 1 yang digelar Kemdikbud telah selesai. Hingga hari Sabtu (4/08) lalu, sebanyak 460 ribu hasil UKG tersebut telah diketahui. Proses penilaian masih berlangsung hingga tanggal 12 Agustus 2012. "Masih ada satu minggu lagi, saya optimis masih bisa mencapai angka 700 ribu," demikian diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh," saat ditanya mengenai evaluasi UKG, di Yogyakarta, Minggu (5/08).

UKG selain sebagai acuan pemetaan kompetensi guru, juga akan digunakan untuk melihat kualitas Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) yang merupakan produsen guru. Hasil UKG ini akan menjadi koreksi bagi semua LPTK baik negeri maupun swasta. "Nanti kita petakan semua, misalkan perguruan tinggi X, saya sampaikan, ini loh lulusan sampean nilainya seperti ini, jadi untuk koreksi sekalian," ujarnya.

Mendikbud menyatakan perbaikan kompetensi merupakan pekerjaan besar. Tantangan harus dijalani dan kritik tidak akan pernah berhenti . "Tapi kita tidak boleh mundur. Murid saja diuji, apalagi gurunya.Jadi ada instrospeksi diri. Intinya, perbaikan tidak boleh berhenti," kata Menteri Nuh.

Hasil sementara, rata-rata nilai UKG tahap 1 adalah 44. Hasil tersebut, kata Mendikbud, adalah cermin kondisi guru kita saat ini. "Tidak usah malu, dan jangan merasa terhina, ini adalah usaha kita untuk menilai segala sesuatu secara fair," katanya. Dengan hasil tersebut, Mendikbud menegaskan proses perbaikan kompetensi guru ini tidak boleh mundur. "UKG ini proses perbaikan kompetensi, jangan hanya karena komputer ngadat kita berhenti," katanya. Ayo tetap semangat untuk UKG online Bapak/Ibu Guru :)
More aboutUKG Acuan Evaluasi Bagi LPTK

Macam-Macam Teori Belajar

Diposting oleh Unknown on Jumat, 03 Agustus 2012


1.     Teori Belajar Menurut Thorndike

Menurut Thorndike, belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R ). Bentuk paling dasar dari belajar adalah “trial and error learning atau selecting and connecting learning” dan berlangsung menurut hukum-hukum tertentu. Oleh karena itu teori belajar yang dikemukakan oleh Thorndike ini sering disebut dengan teori belajar koneksionisme atau teori asosiasi.

Thorndike menemukan hukum-hukum belajar sebagai berikut :
  1. Hukum Kesiapan (law of readiness), yaitu semakin siap suatu organisme memperoleh suatu perubahan tingkah laku, maka pelaksanaan tingkah laku tersebut akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi cenderung diperkuat.
  2. Hukum Latihan (law of exercise), yaitu semakin sering tingkah laku diulang/ dilatih (digunakan) , maka asosiasi tersebut akan semakin kuat.
  3. Hukum akibat (law of effect), yaitu hubungan stimulus respon cenderung diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan cenderung diperlemah  jika akibatnya tidak memuaskan.

2.     Teori Belajar Menurut Skinner

B.F. Skinner dikenal sebagai tokoh behavioris dengan pendekatan model instruksi langsung dan meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operant conditioning. Operant Conditioning adalah suatu proses perilaku operant (penguatan positif atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan.

Beberapa prinsip Skinner antara lain :
  1. Hasil belajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan, jika benar diberi penguat.
  2. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.
  3. Materi pelajaran, digunakan sistem modul.
  4. Dalam proses pembelajaran, tidak digunkan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah, untuk menghindari adanya hukuman.
  5. Dalam proses pembelajaran, lebih dipentingkan aktifitas sendiri.
  6. Tingkah laku yang diinginkan pendidik, diberi hadiah.
  7. Dalam pembelajaran digunakan shaping.

3.     Teori Belajar Menurut Robert M. Gagne

Gagne membagi proses belajar berlangsung dalam empat fase utama, yaitu
  1. Fase Receiving the stimulus situation (apprehending), merupakan fase seseorang memperhatikan stimulus tertentu kemudian menangkap artinya dan memahami stimulus tersebut untuk kemudian ditafsirkan sendiri dengan berbagai cara.
  2. Fase Stage of Acquition, pada fase ini seseorang akan dapat memperoleh suatu kesanggupan yang belum diperoleh sebelumnya dengan menghubung-hubungkan informasi yang diterima dengan pengetahuan sebelumnya.
  3. Fase storage /retensi adalah fase penyimpanan informasi, ada informasi yang disimpan dalam jangka pendek ada yang dalam jangka panjang, melalui pengulangan informasi dalam memori jangka pendek dapat dipindahkan ke memori jangka panjang.
  4. Fase Retrieval/Recall, adalah fase mengingat kembali atau memanggil kembali informasi yang ada dalam memori.

Kemudian ada fase-fase lain yang dianggap tidak utama, yaitu (5) fase motivasi sebelum pelajaran dimulai guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar, (6) fase generalisasi adalah  fase transfer informasi, pada situasi-situasi baru, agar lebih meningkatkan daya ingat, siswa dapat diminta mengaplikasikan sesuatu dengan informasi baru tersebut. (7) Fase penampilan adalah fase dimana siswa harus memperlihatkan sesuatu penampilan yang nampak setelah mempelajari sesuatu, seperti mempelajari struktur kalimat dalam bahasa mereka dapat membuat kalimat yang benar, dan (8)  fase umpan balik, siswa harus diberikan umpan balik dari apa yang telah ditampilkan (reinforcement).

4.     Teori Belajar Menurut Bruner

Bruner menyatakan belajar merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal baru di luar informasi yang diberikan kepada dirinya.

Agar pembelajaran dapat mengembangkan keterampilan intelektual anak dalam mempelajari sesuatu pengetahuan (misalnya suatu konsep matematika), maka materi pelajaran perlu disajikan dengan memperhatikan tahap perkembangan kognitif/ pengetahuan anak agar pengetahuan itu dapat diinternalisasi dalam pikiran (struktur kognitif) orang tersebut. Proses internalisasi akan terjadi secara sungguh-sungguh (yang berarti proses belajar terjadi secara optimal) jika pengetahuan yang dipelajari itu dipelajari dalam tiga model tahapan yaitu model tahap enaktif, model ikonik dan model tahap simbolik.
1. Model Tahap Enaktif

Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak secara langsung terlibat dalam memanipulasi (mengotak-atik) objek. Pada tahap ini anak belajar sesuatu pengetahuan di mana pengetahuan itu dipelajari secara aktif, dengan menggunakan benda-benda konkret atau menggunakan situasi yang nyata.
2. Model Tahap Ikonik

Tahap ikonik, yaitu suatu tahap pembelajaran sesuatu pengetahuan di mana pengetahuan itu direpresentasikan (diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual (visual imaginery), gambar, atau diagram, yang menggambarkan kegiatan kongkret atau situasi kongkret yang terdapat pada tahap enaktif.
3. Model Tahap Simbolis

Dalam tahap ini bahasa adalah pola dasar simbolik, anak memanipulasi simbul-simbul atau lambang-lambang objek tertentu. Pada tahap simbolik ini, pembelajaran direpresentasikan dalam bentuk simbol-simbol abstrak (abstract symbols), yaitu simbol-simbol arbiter yang dipakai berdasarkan kesepakatan orang-orang dalam bidang yang bersangkutan, baik simbol-simbol verbal (misalnya huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat), lambang-lambang matematika, maupun lambang-lambang abstrak yang lain.

5.     Teori belajar Menurut Piaget

Dalam pandangan Piaget, terdapat dua proses yang mendasari perkembangan dunia individu, yaitu pengorganisasian dan penyesuaian. Untuk membuat dunia kita diterima oleh pikiran, kita melakukan pengorganisasian pengalaman-pengalaman yang telah terjadi. Piaget yakin bahwa kita menyesuaikan diri dalam dua cara yaitu asimiliasi dan akomodasi.

Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan informasi baru ke dalam pengetahuan mereka yang sudah ada. Sedangkan akomodasi adalah terjadi ketika individu menyesuaikan diri dengan informasi baru.

Piaget mengatakan bahwa kita melampui perkembangan melalui empat tahap dalam memahami dunia, yaitu :
  1. Tahap sensorimotor (Sensorimotor stage), yang terjadi dari lahir hingga usia 2 tahun, merupakan tahap pertama piaget. Pada tahap ini, perkembangan mental ditandai oleh kemajuan yang besar dalam kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi (seperti melihat dan mendengar) melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik.
  2. Tahap praoperasional (preoperational stage), yang terjadi dari usia 2 hingga 7 tahun, merupakan tahap kedua piaget, pada tahap ini anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Mulai muncul pemikiran egosentrisme, animisme, dan intuitif.
  3. Tahap operasional konkrit (concrete operational stage), yang berlangsung dari usia 7 hingga 11 tahun, merupakan tahap ketiga piaget. Pada tahap ini anak dapat melakukan penalaran logis menggantikan pemikiran intuitif sejauh pemikiran dapat diterapkan ke dalam cotoh-contoh yang spesifik atau konkrit.
  4. Tahap operasional formal (formal operational stage), yang terlihat pada usia 11 hingga 15 tahun, merupakan tahap keempat dan terkahir dari piaget. Pada tahap ini, individu melampaui dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkrit dan berpikir secara abstrak dan lebih logis.

Perlu diingat, bahwa pada setiap tahap tidak bisa berpindah ke tahap berikutnya bila tahap sebelumnya belum selesai dan setiap umur tidak bisa menjadi patokan utama seseorang berada pada tahap tertentu karena tergantung dari ciri perkembangan setiap individu yang bersangkutan

6.     Teori Belajar Menurut Ausubel

Menurut Ausubel, Novak,dan Hanesian ada dua jenis belajar:
a.      Belajar bermakna (meaningful learning)

Belajar bermakna adalah suatu proses belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur penertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar. Belajar bermakna terjadi bila pelajar mencoba menghubungkan fenomena baru dengan konsep yang telah ada sebelumnya.
b.      Belajar menghafal (rote learning)

Bila konsep yang cocok dengan fenomena baru itu belum ada maka informasi baru tersebut harus dipelajari secara menghafal. Belajar menghafal ini perlu bila seseoarang memperoleh informasi baru dalam dunia pengetahuan yang sama sekali tidak berhubungan dengan apa yang ia ketahiu sebelumnya.
More aboutMacam-Macam Teori Belajar