Tampilkan postingan dengan label Motogp. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Motogp. Tampilkan semua postingan

Juara Dunia Motogp 2011 - Casey Stoner

Diposting oleh Unknown on Minggu, 16 Oktober 2011

The Young Australian Casey Stoner meraih impiannya dan impian para pendukungnya untuk menjadi juara dunia MotoGP musim ini. Stoner menyegel gelar ini setelah merebut juara pertama di MotoGP Australia yang berlangsung di Sirkuit Phillip Island, Minggu, 16 Oktober 2011. Merebut semuanya (kemenangan dan gelar juara dunia) pada balapan kampung di hari ulang tahunnya adalah sempurna.

Meski masih menyisakan dua seri lagi, poin Stoner tidak lagi terkejar oleh pesaing terkuatnya, Jorge Lorenzo. Walaupun di dua balapan terakhir, Sepang dan Valencia Casey absen dan duduk manis sambil minum kopi sementara Jorge Lorenzo meraih podium 1 untuk dua balapan tersisa, tapi nilai sejumlah 325 poin tak mungkin terkejar sehingga ia berhak mengklaim juara dunia MotoGP untuk kedua kali sepanjang karir tepat di hari ulang tahunnya. Pencapaian prestasi Casey Stoner ini sesuai dengan Prediksi Juara Dunia Motogp 2011 yang pernah kami sampaikan pada Anda.


"It's not the way you want to win a championship," ... "But we had a lot of momentum going into the race. To win a fifth race here, a series title, and on my birthday, nothing gets better than today."


Donasi 25 poin pada seri ke-16 ini membuat posisi Stoner di puncak klasemen sementara tak terkejar lagi. Dengan dua seri tersisa, pebalap Australia tersebut tak mungkin bisa dikejar oleh pebalap Yamaha, Jorge Lorenzo, yang tak bisa tampil di GP Australia. Satu-satunya rival yang bisa menjegal Stoner untuk lebih cepat menjadi juara dunia tersebut absen akibat kecelakaan saat sesi pemanasan pada Minggu pagi, sehingga mengalami cedera.

Terlepas dari absennya Lorenzo, yang membuat perjalanan Stoner menjadi sangat licin untuk memastikan diri menjadi juara dunia, performa pebalap ini memang sangat memukau. Buktinya, sebelum GP Australia ini dia 13 kali berturut-turut selalu naik podium (total 14 dan sekali gagal menyelesaikan lomba akibat kecelakaan bersenggolan dengan Valentino Rossi pada seri kedua di Jerez), dan delapan kali menjadi juara.

Maka, bukan sebuah kebetulan jika Stoner menyempurnakan kesuksesannya menjadi juara dunia untuk kedua kalinya di kelas MotoGP dengan kemenangan di Sirkuit Phillip Island, tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-26. Apalagi, sejak 2007, ketika untuk pertama kalinya merajai kelas premier ini, Stoner selalu menang. Artinya, pada lima musim terakhir Stoner tak terkalahkan pada balapan di rumahnya sendiri.

Menyimak kisah perjalanan Stoner di kelas MotoGP, ada hal yang unik. Dari dua gelar juara yang diraih, Stoner selalu bersama sebuah tim baru. Dia sukses mendobrak kemapanan tim-tim juara.

Pada tahun 2007, Stoner, yang setahun sebelumnya terjun ke MotoGP bersama tim LCR Honda, membuat sejarah bagi tim Ducati dan juga dirinya sendiri, karena untuk pertama kalinya mereka merasakan gelar juara dunia MotoGP. Dalam debutnya bersama tim yang bermarkas di Bologna tersebut, Stoner langsung membuat kejutan dengan menorehkan 10 kemenangan, 14 kali naik podium, dan lima kali pole position, sehingga merengkuh gelar juara dunia yang sebelumnya berada di genggaman Nicky Hayden. Ducati pun berhak meraih gelar juara dunia konstruktor, setelah merampasnya dari Honda.

Namun dalam perjalanannya selama tiga musim ke depan setelah menjadi juara dunia, performa Stoner dan Ducati mulai menurun. Mereka ditenggelamkan oleh Yamaha, yang memiliki dua pebalap tangguh, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, yang secara bergantian menjadi juara dunia.

Nah, pada akhir musim 2010, Stoner memutuskan untuk pindah ke tim Repsol Honda. Dalam debutnya bersama tim asal Jepang itu, Stoner kembali menunjukkan performa yang sangat menjanjikan. Dia langsung meraih kemenangan pada seri pembuka musim 2011 di Qatar.

Sempat gagal pada seri kedua akibat jatuh setelah bersenggolan dengan Rossi, yang pindah dari Yamaha ke Ducati, Stoner bisa bangkit lagi. Dia selalu naik podium, dan mencapai puncaknya di GP Australia, Minggu (16/10/11), ketika meraih kemenangan sekaligus memastikan diri menjadi juara dunia. Dia merebut gelar yang musim lalu berada di genggaman Lorenzo.

Ini menjadi gelar juara dunia kedua Stoner di kelas MotoGP. Kemenangan kelima secara berturut-turut di Phillip Island ini pun memastikan Honda sebagai juara konstruktor, meskipun balapan masih tersisa dua seri lagi. Artinya, Honda kembali merasakan kenikmatan menjadi raja setelah paceklik mahkota juara sejak 2006, dan mereka menutup era mesin 800cc dengan prestasi membanggakan.

Bagaimana dengan musim depan ketika MotoGP beralih ke mesin 1.000cc? Patut ditunggu, karena persaingan bakal seru. Pasalnya, semua tim pabrik sudah mempersiapkan diri dari sekarang, termasuk Ducati, yang mengalami masa terburuk pada musim 2011 ini pasca ditinggal Stoner.

Jalannya Balapan di Philip Island

Stoner sebagai pemegang pole position tidak melepaskan pucuk pimpinan balapan. Pembalap kelahiran Australia itu langsung melesat meninggalkan lawan-lawannya. Para lawan kemudian hanya bisa memperebutkan posisi di belakang Stoner.

Marco Simoncelli, Andrea Dovizioso, dan Dani Pedrosa berusaha duduk di peringkat dua. Namun, Simoncelli yang memulai start di peringkat tiga, bisa terus bertahan di peringkat dua dan ditempel ketat Dovizioso serta Pedrosa.

Tapi malang buat pembalap Ducati Valentino Rossi yang memulai strat di posisi 13. Dia gagal melanjutkan lomba setelah terjatuh saat mencoba menyalip Loris Capirossi di lap 13.

Rossi mencoba melanjutkan lomba dengan motornya. Namun, usaha itu hanya bertahan dua lap sebelum akhirnya dia harus pasrah gagal finish.

Di sisa tujuh lap lagi, Stoner dan Simoncelli terus melesat di posisi satu dan dua. Meninggalkan Dovizioso dan Pedrosa bersaing sengit memperebutkan peringkat tiga.

Di sisa empat lap lagi, hujan turun mengguyur Sirkuit Phillip Island. Namun, ketika para pembalap lain langsung mengganti motornya dengan ban yang sesuai dengan kondisi tersebut, Stoner bertahan dengan tunggangannya.

Keputusan ini terbukti tepat karena hujan ternyata hanya berlangsung sesaat. Stoner tetap melanjutkan lomba dan memimpin jalannya balapan.

Sampai akhirnya ia menjadi pembalap pertama yang menyentuh finis dan 25 poin cukup menghantarkannya jadi juara dunia dengan 325 poin di klasemen pembalap. dan tak bisa terkejar lagi oleh Jorge Lorenzo (260 poin) di dua seri tersisa, Sepang dan Valencia. Dengan memenangi balapan ini Casey Stoner pun mengukuhkan dirinya sebagai Raja Sirkuit Philip Island dan membuktikan dirinya sebagai yang Tercepat di Muka Bumi, Juara Dunia Motogp 2011.

Penampilan gemilang Casey Stoner musim ini dengan potensi yang dimilikinya, Stoner diyakini akan mampu menyamai rekor juara dunia Valentino Rossi.

Sebuah raihan fantastis berhasil dicapai oleh pembalap Honda itu. Dari 16 balapan yang sudah dipentaskan, Stoner sukses menempati podium sebanyak 15 kali dan memenangi lomba sembilan di antaranya.

MotoGP Jerez menjadi satu-satunya seri dimana Stoner gagal meraih podium. Tapi hal itu bukan karena tercecer dari pembalap lainnya, melainkan karena kerusakan mesin yang memaksa Stoner harus mengakhiri lomba di lap ke-7.

Sampai saat ini Stoner masih memimpin klasemen sementara dengan 325 poin dengan kejuaraan menyisakan 2 seri saja. Pembalap Australia itu pun sudah mencapai titel juara dunia untuk kali kedua.

Melihat penampilan Stoner yang fantastis, kita yakin kalau Stoner bisa mencapai sesuatu yang lebih. Jika selalu tampil konsisten, bukan mustahil Stoner akan dapat menyamai rekor juara Doohan (lima kali juara) dan Rossi (tujuh kali juara).

Warga Philip Island Sambut Kemanangan Stoner Juara Dunia 2011

Kemenangan brilian Casey Stoner merengkuh titel Juara Dunia Motogp 2011 disambut penonton di tribun dan tempat lainnya di Philip Island, langsung berdiri dan mengibarkan bendera Australia beberapa saat sebelum Stoner mencapai finis. Mereka menyambut putra Australia itu meraih gelar kedua juara dunianya.

Kemenangan Stoner disambut sukacita tim Repsol Honda. Namun yang lebih terlihat gembira tentu adalah sang istri, Adriana Stoner, dan kedua orangtuanya yang terlihat berada di ruang oficial kru. Setelah disalami kru, Stoner langsung menghampiri Andriana di samping podium. Sang istri pun menyambut dengan sebuah pelukan. Dan ia telah menyiapkan kaos bertuliskan World Champions MotoGP 2011 yang kemudian dikenakan sang juara dunia, Casey Stoner.
More aboutJuara Dunia Motogp 2011 - Casey Stoner

Prediksi Juara Dunia Motogp 2011

Diposting oleh Unknown on Senin, 26 September 2011

Dengan berbasis performa yang kuat dan brilian dari Casey Stoner dalam kancah balap Motogp 2011 kami menyampaikan Prediksi Juara Dunia Motogp 2011 untuk Anda yang menyenangi motosport. Perubahan mental yang signifikan dari Stoner dari pebalap yang mudah kecewa jika dirinya mengalami kekalahan menjadi seorang pebalap tangguh yang bermentalkan Juara Dunia, nyaris setara Rossi merupakan modal yang sangat penting. Banyak fans Stoner mengkritik pedas di era tahun 2007-an, bahwa keberhasilan ia menjejak tangga Juara Dunia dengan nyaris mendominasi di setengah musim pertama, itu karena penampilan motor dan bannya yang bagus ketimbang bakat Stoner sendiri. Akan tetapi di musim ini kami melihat bahwa kans Stoner untuk menjadi Juara Dunia Motogp 2011 yang semakin terbuka itu bukan karena motornya, tetapi merupakan gabungan perfoma motor dan skills - mental yang ciamik yang sangat mendukung Stoner menjadi Juara Dunia Motogp 2011.


Empat tahun lalu Casey Stoner meraih gelar juara dunia pertamanya bersama Ducati.

Di musim pertamanya bersama Honda, dia dijagokan bakal bisa mengulang sukses tersebut.

Meski baru pindah dari Ducati, Stoner sudah berhasil menunjukkan indikasi kalau dia akan mampu bersaing dalam perebutan gelar juara dunia musim 2011. Pada empat sesi tes musim dingin yang sudah digelar, pebalap asal Australia itu tak pernah keluar dari posisi tiga besar.

Keberhasilan di pra musim yang didapat Stoner tersebut tak lepas dari performa mesin baru Honda yang sangat mumpuni. Status favorit Stoner didukung dengan kurang kompetitifnya beberapa pesaing di papan atas seperti Valentino Rossi dan juara dunia musim lalu, Jorge Lorenzo.

Fakta tersebutlah yang kemudian membuat Stoner dianggap pantas berada di urutan teratas daftar calon juara dunia. Pendapat yang diamini oleh pesaingnya dari Monster Yamaha Tech 3, Colin Edwards.

Edwards mengakui beberapa kali berada di belakang Casey di (tes) musim dingin ini dan yang terbaik adalah bilang no comment. Stoner mengendarai dengan baik dan motornya jelas bekerja dengan baik jadi kami harus bekerja keras untuk bisa mengalahkan dia. Stoner lebih matang dibanding musim lalu dan Edwards tak bisa melihat ada pebalap yang bisa menghentikan dia.

Dilanjutkan pebalap asal Amerika Serikat itu, sejak masih di Ducati Stoner sudah menunjukkan kalau dia adalah pebalap yang cepat. Kemampuan tersebut kini bisa lebih maksimal setelah dia mendapatkan motor yang sesuai karena Honda lebih mudah dikendalikan dibanding Ducati.

Jelaskan akan sulit bagi siapapun termasuk Rossi dan Lorenzo untuk mengalahkan dia, sederhana saja. Dia sangat cepat kita tahu sejak lama kalau dalam hal kecepatan dialah yang tercepat. Ducati jelas tak mudah dikendarai. Dia mungkin berpikir menjalani hidup yang lebih mudah sekarang dan dia bisa berhenti di tengah balapan untuk istirahat merokok jika dia mau.

Stoner dan Honda adalah sebuah kombinasi yang sempurna. Bintang MotoGP Oakley Casey Stoner di awal musim sering/selalu mengukuhkan eksistensinya sebagai pembalap tercepat di musim pertama MotoGP di Qatar, menekuk rekan sesama Oakley Jorge Lorenzo dengan unggul 3.44 detik di Sirkuit Losail. Pembalap berusia 27 tahun ini mempertegas dominasinya dengan menyapu bersih tiga sesi latihan sebelumnya.

Sang pembalap berbahaya Oakley ini berusaha tidak terpengaruh saat Pedrosa mengambil alih posisinya memimpin di depan. Ia bahkan membiarkan Lorenzo menyalip untuk merebut posisinya saat awal lap. Tapi mental dan fokus seorang Casey Stoner memang patut diacungi jempol, ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mengambil alih lap kedua, diikuti Pedrosa di belakangnya yang muncul dari posisi lima yang akhirnya harus mengakui kehebatan sang pembalap Aussie ini.

Casey Stoner, sang penghajar lintasan kasar MotoGP "The Young Australian" memang selalu jadi ancaman di atas sirkuit. Ia menjadi rival yang kerap memaksa juara Valentino Rossi maupun Jorge Lorenzo mengakui kepiawaiannya di beberapa seri. Seorang yang awalnya tidak pernah diperhitungkan, penyandang nama panggung “Crashy Stoner” karena tabrakan yang berkali-kali dialaminya hingga dianugrahi julukan “Baby-faced Assasin dan “The Number One” oleh para penikmat balapan roda dua.

Lahir di Southport, Queensland Australia, tepatnya tanggal 16 Oktober 1985, ia dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang memang sangat akrab dengan dunia balapan. Casey Stoner merupakan anak kedua dari pasangan Colin Stoner (seorang tukang cat keliling yang sering menjadi pembalap motor amatir, yang kelak menjadi mentor sekaligus manajernya) dan Bronwyn. Casey memiliki seorang kakak perempuan bernama Kelly Stoner yang juga memiliki kesamaan hobi dan sering turun dalam ajang balapan motor amatir daerahnya. Sejak dini, Stoner sudah mengenal dunia balap motor. Tahun 1993, keluarga Stoner pindah dari Southport menuju ke Kurri Kurri di New South Wales dalam upaya mereka mendukung Stoner kecil mengikuti balapan. Sepeda motor pertamanya ia jajal pada usia 4 tahun setelah diajarkan oleh kakaknya dan mulai ikut kompetisi dalam sebuah balapan tanah kelas U9 (di bawah usia 9 tahun) di Gold Coast, Australia.

Colin Stoner, ayah Casey pernah berujar, "Ia tahu betul apa yang harus dilakukan pada motornya agar memberikan feedback terbaik”. Casey menunggangi kendaraannya hingga titik ekstrem parameter pada umumnya. Eksperimennya dianggap keluar jalur, tidak lazim, terlebih kegilaan yang coba direpresentasikannya di atas sirkuit. Yang terbersit di rider Oakley ini hanyalah, ia tidak akan pernah mendapatkan semua kesempatan jika ia tidak memicu maksimal walau kesempatan menang sama besarnya dengan peluang kecelakaan. Baginya, kecelakaan adalah sebagian kecil jalan menuju peluang untuk menang. Push to the limits, dengan kesamaan filsafat inilah ia mempercayakan teknologi Oakley, pemimpin inovasi teknologi eyewear terdepan di dunia untuk melindungi matanya saat berpacu di sirkuit.

Prestasi ditambah nyali nekad saat mengendarai motornya telah menginspirasi Oakley untuk mengeluarkan edisi Ducati Scalpel Casey Stoner Signature Series, eyewear dengan tulisan “Stoner 27” yang terukir di bagian bawah, dibalut dengan frame polished black tergurat warna “Ducati” merah. Ia menjadi contoh nyata tentang kerja keras dan konsistensi hidup.

Casey sendiri mengakui tidak lantas cepat puas akan hasil gemilang ini, ia menyadari tantangan di depan dan bersiap demi perhentian berikutnya di Jerez, Spanyol (3 April 2011).

“Sangat beresiko tinggi untuk menganggap enteng track-track di Jerez di mana saya selalu gagal sebelumnya. Tapi Jerez jadi salah satu sirkuit yang paling saya tunggu tahun ini buat pertarungan level tertinggi bersama Lorenzo dan Pedrosa. Gak ada yang lebih saya inginkan selain awal yang bagus untuk memulai sebuah musim, tapi bukan berarti juga saya puas dan sampai di sini, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.” lanjut Casey mantap.


Kerja Keras Merupakan Kunci Kemenangan Stoner


Salah satu bukti kerja kerasnya adalah pada balapan MotoGP Republik Ceko. Casey Stoner sempat mengalami masalah dengan motornya. Pada sesi latihan hari Jumat, Stoner dua kali kalah dari rekannya di Repsol Honda, Dani Pedrosa. Meski sempat jadi yang tercepat di sesi latihan ketiga, tapi dia kembali menurun di sesi kualifikasi. Alhasil, dia pun cuma bisa menempati posisi start ketiga.

Tetapi Stoner berjuang keras untuk membuat motor bekerja seperti yang diinginkan dan sampai akhir kualifikasi ia masih melakukannya untuk mendapatkan yang performa yang diinginkan. Kemudian Stoner melakukan sesuatu yang berbeda di sesi pemanasan dan motor tak bekerja pada arah yang tepat.

Namun, Stoner memperbaiki performanya saat balapan. Pasca jatuhnya Pedrosa di lap ketiga, pebalap Australia ini melesat ke depan dan tak terkejar lagi hingga finis.

Stoner telah berusaha lebih keras daripada yang ia lakukan pada saat latihan. Ia tak terlalu percaya diri dengan motor sepanjang akhir pekan ini dan ia memutuskan untuk mencoba sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.

Kalau pada akhirnya Stoner bisa juara MotoGP Republik Ceko, itu berkat kerja keras yang dia lakukan.

Dengan empat seri yang tersisa dan tambahan 100 poin bagi yang memenangi keempatnya, Stoner memang masih harus bekerja keras untuk memenangi dua seri guna memastikan gelar juara bagi tim Honda. Tim Honda sudah sangat haus gelar karena terakhir menyabet gelar juara adalah pada tahun 2006 oleh Nicky Hayden.

Dalam perlombaan di Sirkuit Motegi, Jepang, pada 2 Oktober mendatang, tim Honda juga mendesak Stoner untuk menjadi juara. Tim Honda tidak pernah menang di kandangnya sendiri sejak tahun 2004. Tahun lalu, Stoner menjadi juara di Sirkuit Motegi tetapi bersama tim Ducati.

Honda telah membuat kemajuan yang hebat dari tahun lalu. Sehingga dengan motor yang

cepat maka akan memudahkan Stoner meraih gelar juara. Stoner sungguh cepat dan dia punya perasaan yang bagus. Dan dia juga punya motor yang hebat jadi ini akan lebih mudah.

Dengan memenangi delapan dari tiga belas seri awal MotoGP 2011, Casey Stoner jelas

tak bisa dipandang sebelah mata. Stoner pun disebut sebagai pembalap dengan talenta murni dan memang ia pantas menjadi Juara Dunia Motogp 2011. Adalah Jarvis sebagai sesepuh Yamaha Lin Jarvis, mengatakan bahwa : Casey Stoner punya talenta murni. Casey dengan Honda yang sudah berubah adalah sebuah kombinasi bagus.


Copyright@www.secepat-speedy.blogspot.blogspot.com All rights reserved
More aboutPrediksi Juara Dunia Motogp 2011

Stoner Sang Penguasa Aragon

Diposting oleh Unknown on Senin, 19 September 2011

Rider Repsol Honda Casey Stoner berhasil menjadi yang terdepan di GP Aragon, Spanyol dengan selisih waktu 8,162 detik dari rekan setimnya, Dani Pedrosa yang finis di urutan kedua.

Stoner melakukan start yang bagus saat memulai GP Aragon dengan tetap mempertahankan posisi pertamanya, begitu juga dengan Pedrosa yang mampu berada di posisi kedua di lap pembuka.

Sementara itu, pembalap Yamaha Jorge Lorenzo tampil cukup baik menempati podium ketiga setelah start dari posisi keempat. Hasil baik juga dicatat Marco Simoncelli yang start dari urutan keenam, namun mampu finis di posisi keempat.

Rekan setim Lorenzo, Ben Spies yang saat sesi kualifikasi berada di posisi ketiga harus puas mengakhiri balapan dengan berada di urutan kelima.

Pertarungan seru malah terjadi ketika rider Suzuki Alvaro Bautista, rider Ducati Nicky Hayden serta rider Mapfre Aspar Team Hector Barbera memperebutkan tempat keenam. Saling salip diantara ketiganya mengundang decak kagum para penggemar MotoGP.

Namun, Bautista berhasil finis di posisi keenam dan Hayden di urutan ketujuh, sementara Barbera harus puas di belakang Hayden.

Legenda hidup MotoGP yang juga rider Ducati Valentino Rossi harus puas finis di belakang Cal Crutchlow dari Monster Yamaha Tech yang menyelesaikan balapan di urutan kesembilan.



Hasil Lengkap Race GP Aragon, Spanyol

1. Casey Stoner (27) – Repsol Honda Team – 42.17.427
2. Dani Pedrosa (26) – Repsol Honda Team +8.162
3. Jorge Lorenzo (1) – Yamaha Factory Racing +14.209
4. Marco Simoncelli (58) – San Carlo Honda Gresini +20.646
5. Ben Spies (11) – Yamaha Factory Racing +27.739
6. Alvaro Bautista (19) – Rizla Suzuki MotoGP +30.373
7. Nicky Hayden (69) – Ducati Team +34.288
8. Hector Barbera (8) – Mapfre Aspar Team MotoGP +37.305
9. Cal Crutchlow (35) – Monster Yamaha Tech 3 +39.652
10. Valentino Rossi (46) – Ducati Team +39.832
11. Hiroshi Aoyama (7) – San Carlo Honda Gresini +39.997
12. Randy De Puniet (14) – Pramac Racing Team +54.717
13. Colin Edwards (5) – Monster Yamaha Tech 3 +58.430


More aboutStoner Sang Penguasa Aragon

Casey Stoner Tak Terbendung

Diposting oleh Unknown

Casey Stoner makin tidak terbendung sepanjang musim ini usai menjuarai GP Spanyol disirkuit Aragon, Minggu malam WIB (18/9/2011). Kemenangan ini semakin memantapkan posisinya dipuncak klasemen.

Stoner meraih kemenangan kedelapannya musim ini tanpa tantangan berarti. Setelah posisi terdepannya sempat dicuri pembalap Yamaha Ben Spies, yang melakukan start sempurna, Stoner mampu kembali merebut posisinya pada akhir lap pertama dan tidak terbendung dalam 23 putaran.

Hasil buruk didapat dua jagoan tuan rumah. Rekan Stoner di Honda, Dani Pedrosa melintasi finis kedua tercepat dan diikuti sang juara bertahan, Jorge Lorenzo, untuk melengkapi podium.

Pembalap San Carlo Gresini, Marco Simoncelli menduduki peringkat empat mengungguli Ben Spies dan pembalap Suzuki, Alvaro Bautista, yang finis keenam.

Duo Ducati harus kecewa setelah Nicky Hayden hanya bisa finis ketujuh, sedangkan Valentino Rossi, yang start 10 detik lebih lambat dari pit, harus puas diposisi 10.

Pada balapan di Aragon itu sempat terjadi beberapa kecelakaan hebat. Diantaranya melibatkan Andrea Dovizioso, Randy de Puniet, Karel Abraham, sampai Loris Capirossi yang menyenggol motor Toni Elias.

Dengan kemenangan ini, Stoner mengumpulkan 284 poin, unggul 44 poin atas pesaing terdekatnya Lorenzo, yang diikuti oleh dua pebalap Honda, Andrea Dovizioso dan Dani Pedrosa, diperingkat tiga dan empat.


More aboutCasey Stoner Tak Terbendung

Stoner Menang Mudah di Aragon

Diposting oleh Unknown

Casey Stoner kembali meraih kemenangan meyakinkan di MotoGP Aragon, Minggu 18 September 2011. Pembalap Repsol Honda tersebut merebut kemenangan kedelapannya musim ini dengan menggungguli rekan setimnya, Dani Pedrosa, dan pembalap Yamaha Jorge Lorenzo.

Memulai balapan di Sirkuit Motorland dari posisi pertama, posisi Stoner sempat tergeser pembalap Yamaha Ben Spies saat start dimulai. Pedrosa berada di posisi ketiga, disusul Jorge Lorenzo dan pembalap Honda Gresini Marco Simoncelli.

Lap pertama memakan korban Andrea Dovizioso (Repsol Honda) dan Karel Abraham (Cardion AB Motoracing) yang mengalami kecelakaan di tikungan kedua.

Keunggulan Spies tidak bertahan hingga lap pertama. Stoner dan Pedrosa sukses menyalip pembalap asal Amerika Serikat itu hingga akhirnya Spies melorot ke posisi tiga. Di belakangnya Jorge Lorenzo bersaing ketat dengan Simoncelli dalam perebutan posisi keempat.

Perlahan tapi pasti Stoner mulai meninggalkan Pedrosa di posisi kedua. Simoncelli sempat menyalip Lorenzo dan Spies hingga berada di posisi ketiga pada lap kedelapan. Namun, dua lap kemudian posisinya melorot ke posisi lima setelah membelok terlalu melebar.

Lorenzo sukses menyalip Spies untuk merebut posisi ketiga pada lap ke-13. Dan setelah itu posisi Stoner, Pedrosa dan Lorenzo tidak berubah hingga balapan usai.

Ini adalah kemenangan kedelapan Stoner (284 poin) musim ini dan membuat pembalap asal Australia itu unggul 44 poin atas Lorenzo di puncak klasemen dengan menyisakan empat seri. Ini juga menjadi kemenangan ke-100 Repsol Honda di ajang MotoGP.

Hasil MotoGP Aragon:

1. Casey Stoner Honda 42m17.427s
2. Dani Pedrosa Honda + 8.162s
3. Jorge Lorenzo Yamaha + 14.209s
4. Marco Simoncelli Gresini Honda + 20.646s
5. Ben Spies Yamaha + 27.739s
6. Alvaro Bautista Suzuki + 30.373s
7. Nicky Hayden Ducati + 34.288s
8. Hector Barbera Aspar Ducati + 37.305s
9. Cal Crutchlow Tech 3 Yamaha + 39.652s
10. Valentino Rossi Ducati + 39.832s
11. Hiroshi Aoyama Gresini Honda + 39.997s
12. Randy de Puniet Pramac Ducati + 54.717s
13. Colin Edwards Tech 3 Yamaha + 58.430s

Gagal Finis

Toni Elias LCR Honda 16 laps
Loris Capirossi Pramac Ducati 16 laps
Andrea Dovizioso Honda 0 laps
Karel Abraham Cardion Ducati 0 laps


More aboutStoner Menang Mudah di Aragon

Casey Stoner Makin Perkasa

Diposting oleh Unknown

Impian Casey Stoner untuk merengkuh gelar juara dunia yang kedua makin terbuka setelah pebalap tim Honda Repsol ini sukses merebut podium juara saat berlaga di seri ke-14 MotoGP di Sirkuit Aragon, Spanyol, Minggu (18/9).

Sukses menjadi tercepat membuat rider Australia ini sukses melebarkan jarak dari pesaing terdekatnya, yakni sang juara bertahan Jorge Lorenzo.

Stoner finis terdepan dengan catatan waktu tercepat 42.17.427 detik. Ia mengungguli rekan setimnya dari Spanyol, Dani Pedrosa, serta pebalap Yamaha Factory Racing, yang juga sang juara bertahan, Jorge Lorenzo yang finis di posisi ke-tiga dalam balapan ini.

Dengan modal pole position-nya yang ke sembilan-untuk musim ini-dan rekor lap Sirkuit Aragon, Stoner mengawali balapan ini dengan penuh percaya diri. Namun, ia sempat tercecer di posisi ke-tiga selepas start di bawah pebalap Tim Yamaha Factory Racing, Ben Spies, serta rekan setimnya, Dani Pedrosa.

Stoner dengan leluasa melenggang di posisi terdepan, sedangkan Pedrosa walaupun berada di posisi kedua, namun tak bisa mendekatkan jarak dengan Stoner.

Pertarungan keduanya itu tampak membosankan. Tak seperti pertarungan pebalap di urutan ketiga, keempat, dan kelima antara Ben Spies, Simoncelli, dan Lorenzo.

Di posisi tersebut, ketiganya saling adu gas dengan ketat. Lorenzo yang semula di posisi ketiga, akhirnya tersusul dan menduduki posisi ke lima di sisa 17 putaran. Lorenzo makin tertinggal dan terjadi battle antara Spies dan Simoncelli.

Hasil seri balap Aragon ini kian memperbesar asa Stoner untuk merengkuh tahta juara dunia kali keduanya setelah pada musim balap 2007 lalu sukses ia torehkan bersama tim Ducati.

Pada balapan seri ini, nasib kurang beruntung dialami pebalap tim Repsol Honda, Andrea Dovizioso, yang terlempar keluar sirkuit saat balapan belum genap satu putaran. Ia terjatuh di tikungan kedua dan gagal melanjutkan balapan, beberapa detik selepas balapan dimulai.

Selain itu, beberapa nama top yang juga mengalami insiden dan harus mundur sebelum lomba selesai karena terjatuh di antaranya Toni Elias, Capirosi, dan Andrea Dovizioso.

Sedangkan mantan juara dunia yang sekarang bergabung dengan Ducati, Valintino Rosi, finis di posisi sembilan setelah berjuang dari ujung belakang mendahului sejumlah pebalap.

Sebaliknya bagi Lorenzo, hasil balapan ini membuatnya harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan tahta juara dunia di empat seri tersisa.
More aboutCasey Stoner Makin Perkasa

Stoner Layak Menyandang Gelar Juara Motogp 2011

Diposting oleh Unknown

Dengan memenangi delapan dari 14 seri musim MotoGP 2011, Casey Stoner jelas tak bisa dipandang sebelah mata. Stoner pun disebut sebagai pembalap dengan talenta murni.

Persaingan antartim saat ini ketika disampaikan kepada Managing Director Yamaha Lin Jarvis, termasuk soal impresifnya performa Stoner, ia memberikan pandangan objektif.


Ia menyebut bahwa dirinya tak khawatir dengan penampilan pembalap Honda tersebut karena musim masih panjang dan para rider Yamaha sendiri tidak tertinggal jauh di klasemen. Namun, Jarvis juga memberikan komplimen kepada Stoner.

"Casey selalu cepat, seperti apa yang selalu ia lakukan di masa lalu," ujarnya di Sirkuit Assen, Sabtu (25/6/2011).

Stoner semakin kokoh memuncaki klasemen sementara, dan peluangnya untuk menjadi juara dunia -- mengulang suksesnya di musim 2007 -- semakin besar. Selisihnya dengan Lorenzo yang sementara di peringkat kedua, sudah 44 poin.

"Dia punya talenta murni. Casey dengan Honda yang sudah berubah adalah sebuah kombinasi bagus," lanjutnya.

Jarvis kemudian menyebutkan beberapa syarat untuk bisa menjadi seorang juara dunia. Stoner memiliki banyak syarat untuk itu. Sebaliknya, Dani Pedrosa, sang rekan setim punya sedikit kekurangan.

"Untuk menjadi juara Anda butuh talenta, kemampuan menghadapi tekanan dan juga kemampuan menghadapi semua kompetitor."

"Anda bisa lihat Casey, Jorge (Lorenzo) dan Ben (spies)."

"Bukan hanya cepat. Kalau cepat Anda bisa lihat Dani. Dia cepat, berbakat, tapi ia bermasalah dengan bahunya. Dia punya kelemahan pada kondisi fisiknya--ia gampang cedera."

"Jadi, Anda juga membutuhkan keberuntungan sama pentingnya," tandasnya.
More aboutStoner Layak Menyandang Gelar Juara Motogp 2011

Kunci Sukses Stoner : Konsistensi dan Menang Balapan

Diposting oleh Unknown

Casey Stoner melewati paruh pertama kompetisi MotoGP musim ini dengan sangat baik dan konsisten. Namun, dia menilai konsistensi saja tak akan cukup untuk mengantarkannya jadi juara.

Stoner saat ini memimpin klasemen sementara dengan raihan 193 poin. Rider Repsol Honda ini unggul 20 poin atas Jorge Lorenzo yang menempati posisi kedua.

Dari sepuluh seri yang sudah digelar, performa Stoner juga sangat mengagumkan. Dia lima kali menang, sekali runner-up, dan tiga kali di posisi ketiga.

Artinya, kecuali di MotoGP Spanyol, Stoner selalu naik podium. Dalam balapan di Jerez, dia gagal finis karena disenggol Valentino Rossi.

"Saya pikir tanpa masalah di seri kedua, saya akan ada di podium di semua balapan musim ini, di mana hal itu saya yakini sebagai sesuatu yang sangat spesial," ucap Stoner di situs resmi MotoGP.

"Saya sangat senang tahun ini di tim Repsol Honda. Motor bekerja dengan sangat brilian. Bahkan, di hari terburuk, motor tidak bekerja dengan buruk. Ini adalah sesuatu yang sangat positif," tambah pembalap asal Australia ini.

"Saat kami punya kesempatan untuk menang, kami akan selalu ada di sana, sangat dekat, dan itu memberi kami peluang untuk lebih sering menang," imbuhnya.

Masih ada delapan seri tersisa pada musim ini. Menurut Stoner, untuk bisa jadi juara, dirinya butuh lebih dari sekadar konsistensi. Dia ingin terus memenangi balapan.

"Saya bisa bilang konsistensi, tapi sesulit itu, saya tak berpikir konsistensi akan membuat saya memenangi kejuaraan. Anda harus di sana dan memenangi balapan, mengambil risiko. Saya pikir itulah yang mungkin akan menentukan kejuaraan," ujar Stoner.

"Kami akan melakukan yang terbaik yang bisa kami lakukan setiap ada di lintasan. Tapi, kalau suatu hari kami tak bisa menang, kami perlu mengejar tempat kedua, ketiga, atau bahkan lebih rendah. Tapi, kami akan mencoba untuk selalu menang," katanya.

Untuk paruh kedua musim, Stoner berharap bisa meneruskan penampilan apiknya. Namun, dia mengakui bahwa rival-rivalnya juga sangat tangguh.

"Sejujurnya, hal terbaik yang bisa terjadi adalah hal yang sama seperti paruh pertama. Saya ingin meraih lebih banyak kemenangan. Saya ingin melakukan yang terbaik hingga akhir musim," papar Stoner.

"Motor bagus, cepat, saya membalap dengan baik. Tapi, masalahnya adalah saya punya rival yang melakukan hal serupa. Kami harus melihat dan menunggu apa yang bisa kami perbuat di paruh kedua musim. Tapi, saya yakin ini akan jadi kejuaraan yang sangat sulit," pungkas dia.
More aboutKunci Sukses Stoner : Konsistensi dan Menang Balapan

Stoner Layak Raih Titel Juara Dunia Motogp

Diposting oleh Unknown

Kemenangan di Aragon semakin mendekatkan Casey Stoner titel juara dunia kedua. Pembalap Yamaha, Jorge Lorenzo merasa rivalnya itu memang pantas mendapatkan gelar tersebut.

Berkat kemenangan itu, Stoner makin kokoh di puncak klasemen dengan 284 poin. Pembalap Australia itu terpaut jauh yakni 44 poin dari Lorenzo yang jadi saingan terdekatnya.

Dengan empat seri balapan yang tersisa, Lorenzo pesimistis mampu mempertahankan gelar juara dunia. Mengingat, penampilan konsisten yang diperlihatkan Stoner di musim ini.

"Dia (Stoner) punya delapan kemenangan, aku cuma punya tiga, dia pantas untuk mendapatkan gelar juara tahun ini," ungkap Lorenzo kepada bikesportsnews.com

Podium 1 Aragon Motorland adalah kemenangan kedelapan Stoner dari 14 seri yang telah tergelar di musim ini, dan kompetisi tersisa empat seri lagi. Ia juga menyumbangkan kemenangan ke-100 bagi tim Repsol Honda di level tertinggi Grand Prix motor.

"Satu balapan bagus, dua balapan tidak bagus, jadi susah untuk memenangi kejuaraan kali ini. Di balapan satu aku bisa berjuang untuk kemenangan, dua balapan lainnya untuk naik podium, seperti itu keadaannya."

Honda, diakui Lorenzo telah membuat kemajuan yang hebat dari tahun lalu. Sehingga dengan motor yang cepat maka akan memudahkan Stoner meraih gelar juara.

"Stoner sungguh cepat dan dia punya perasaan yang bagus. Dan dia juga punya motor yang hebat jadi ini akan lebih mudah," tuntasnya.
More aboutStoner Layak Raih Titel Juara Dunia Motogp

Casey Stoner Hampir Mustahil Terbendung Jadi Juara Dunia Motogp

Diposting oleh Unknown on Minggu, 18 September 2011

Walaupun capaian poin The Young Australian belum aman secara matematis tetapi mengingat hanya tinggal 4 balapan tersisa Casey Stoner Hampir Bisa dipastikan Jadi Juara Dunia Motogp 2011. Ulah ciamik pebalap Kurri Kurri di banyak balapan membuktikan bahwa ia pantas disebut salah satu pebalap paling sensasional di Motogp. Perjalanan Casey Stoner menuju tangga juara dunia MotoGP 2011 dengan kemenangan Aragon membuat tugasnya bakal semakin ringan. Pasalnya kemenangan di Sirkuit Motorland Aragon, Minggu (18/9/11), membuat pebalap Repsol Honda ini bisa menjauh lagi dari kejaran rival terdekatnya yang juga berstatus juara bertahan, Jorge Lorenzo.

Memang Secara matematis, posisi pebalap Australia ini belum aman. Pasalnya, dengan sisa empat seri lagi (Jepang, Australia, Malaysia, Valencia), Lorenzo masih punya peluang untuk mengejar lantaran masih ada total 100 poin yang diperebutkan.

Akan tetapi, melihat dominasi Stoner sejak awal musim 2011 ini, sulit bagi Lorenzo untuk memupus ambisi juara dunia 2007 tersebut merengkuh gelar juara dunia untuk kedua kalinya sepanjang karier di arena MotoGP. Fakta menunjukkan bahwa Stoner tampil sangat konsisten sejak kualifikasi hingga balapan.

Kecuali seri kedua di Jerez (gagal finis karena bersenggolan dengan Valentino Rossi), mantan pebalap Ducati ini selalu naik podium dengan total delapan kali menjadi juara. Dia juga membukukan sembilan pole position.

Nah, dengan performanya yang ciamik dan didukung motor yang sempurna, rasanya sulit bagi Lorenzo untuk menghadangnya. Nyaris mustahil jika mengharapkan Stoner gagal total di empat seri pamungkas. Hanya nasib sial yang bisa memupus harapan Stoner.

Memang, pekerjaan Stoner untuk merebut mahkota juara Lorenzo terbilang semakin ringan—hanya Lorenzo yang menjadi pesaing—karena Andrea Dovizioso, yang kini berada di peringkat tiga klasemen sementara, sudah terlempar setelah gagal finis di Aragon. Dengan keunggulan 44 poin, dia sebenarnya tak perlu all-out di empat seri terakhir karena hanya perlu tampil konsisten untuk meraih angka. Sebaliknya, Lorenzo dituntut untuk selalu memang.

Ya, Lorenzo tak punya pilihan jika ingin mempertahankan gelar. Pebalap Spanyol ini wajib memenangi empat seri terakhir sambil berharap Stoner gagal total.

Namun, melihat perjalanan mereka sejak awal musim, Stoner pantas menjadi favorit utama. Apalagi, dia masih memiliki satu modal besar ketika balapan berlangsung di Sirkuit Phillip Island, Australia, 6 Oktober mendatang. Bukan rahasia lagi bahwa Stoner sangat tangguh jika tampil di hadapan publik sendiri sehingga wajar jika GP Australia diprediksi akan menjadi miliknya.

Apa landasan Artikel ini? Minimal ada 2 (dua) hal yang menguatkan :

Pertama, Tugas Casey Stoner Lebih Ringan karena hanya Lorenzo yang menjadi pesaingnya, sementara Andrea Dovizioso, yang kini berada di peringkat tiga klasemen sementara, sudah terlempar dari tangga kejuaraan. Strategi Casey untuk balapan tersisa adalah ia hanya perlu selalu Podium 3, itupun kalau Jorge di 4 seri tersisa selalu Juara.

Colin Stoner, ayah Casey pernah berujar, "Ia tahu betul apa yang harus dilakukan pada motornya agar memberikan feedback terbaik”. Casey menunggangi kendaraannya hingga titik ekstrem parameter pada umumnya. Eksperimennya dianggap keluar jalur, tidak lazim, terlebih kegilaan yang coba direpresentasikannya di atas sirkuit. Yang terbersit di rider Oakley ini hanyalah, ia tidak akan pernah mendapatkan semua kesempatan jika ia tidak memicu maksimal walau kesempatan menang sama besarnya dengan peluang kecelakaan. Baginya, kecelakaan adalah sebagian kecil jalan menuju peluang untuk menang. Push to the limits, dengan kesamaan filsafat inilah ia mempercayakan teknologi Oakley, pemimpin inovasi teknologi eyewear terdepan di dunia untuk melindungi matanya saat berpacu di sirkuit.

Kedua, secara statistik 4 seri tersisa adalah Balapannya Stoner.

Jepang, (2010 Podium 1, Jorge Lorenzo No Podium)
Australia (Hm Stoner selalu dominan di depan publik sendiri : 2010 Podium 1, Jorge Lorenzo Runner up)
Malaysia, (Jorge Lorenzo 2010 Podium 1, Stoner Gagal)
Valencia (2010 Pole Position)

Casey dengan Honda yang sudah berubah adalah sebuah kombinasi bagus : Managing Director Yamaha Lin Jarvis
More aboutCasey Stoner Hampir Mustahil Terbendung Jadi Juara Dunia Motogp

Sistem Penghitungan Poin Dalam MotoGP

Diposting oleh Unknown

Berapa poin yang diperoleh untuk Juara I dalam Motogp, berapa pula nilai yang didapatkan untuk juara II dan seterusnya. Artikel tentang Sistem Penghitungan Poin Dalam MotoGP akan menjawab semua pertanyaan Anda. Balap dunia MotoGP merupakan kejuaraan yang menggunakan poin sebagai dasar peringkat kelasemen. Baik untuk kategori pebalap, tim maupun konstruktor/manufaktur. Pastinya banyak diantara Anda yang sudah sangat memahami sistem perhitungan poin tersebut. Tetapi tentu tidak menutup kemungkinan ada yang belum mengetahuinya.


Apa itu Motogp?

MotoGP adalah Grand Prix Sepeda Motor mengacu pada kelas puncak dari balap motor, saat ini terbagi dalam tiga kelas mesin yang berbeda: 125 cc, Moto2 dan MotoGP (800 cc untuk musim 2007). Motor-motor yang digunakan di MotoGP adalah motor yang dibuat khusus untuk balapan dan tidak dijual untuk umum. Hal ini berlawanan dengan beberapa balapan kategori produksi, seperti World Superbike yang melombakan versi modifikasi dari motor-motor yang tersedia untuk umum. MotoGP ditayangkan di Trans7 (dulu TV7) sejak 2002 hingga sekarang. Sebelum di TV7, MotoGP ditayangkan di ANteve pada 1993 hingga 2001.

Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama kali diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), pada tahun 1949. Pada saat itu secara tradisional telah diselenggarakan beberapa balapan di tiap even untuk berbagai kelas motor, berdasarkan kapasitas mesin, dan kelas untuk sidecars (motor bersespan). Kelas-kelas yang ada saat itu adalah 50 cc, 125 cc, 250 cc, 350 cc, dan 500 cc untuk motor single seater, serta 350 cc dan 500 cc untuk motor sidecars. Memasuki tahun 1950-an dan sepanjang 1960-an, motor bermesin 4 tak mendominasi seluruh kelas. Pada akhir 1960-an, motor bermesin 2 tak mulai menguasai kelas-kelas kecil. Di tahun 1970-an motor bermesin 2 tak benar-benar menyingkirkan mesin-mesin 4 tak. Pada tahun 1979, Honda berusaha mengembalikan mesin 4 tak di kelas puncak dengan menurunkan motor NR500, namun proyek ini gagal, dan di tahun 1983 Honda bahkan meraih kemenangan dengan motor 500 cc 2 tak miliknya. Pada tahun 1983, kelas 350 cc akhirnya dihapuskan. Kelas 50 cc kemudian digantikan oleh kelas 80 cc di tahun 1984, tetapi kelas yang sering didominasi oleh pebalap dari Spanyol dan Italia ini akhirnya ditiadakan pada tahun 1990. Kelas sidecars juga ditiadakan dari kejuaraan dunia di tahun 1990-an, menyisakan kelas 125 cc, 250 cc, dan kelas 500 cc.
GP 500, kelas yang menjadi puncak balap motor Grand Prix, telah berubah secara dramatis pada tahun 2002. Dari pertengahan tahun 1970-an sampai 2001 kelas puncak dari balap GP ini dibatasi 4 silinder dan kapasitas mesin 500 cc, baik jenis mesin 4 tak ataupun 2 tak. Akibatnya, yang mampu bertahan adalah mesin 2 tak, yang notabene menghasilkan tenaga dan akselerasi yang lebih besar. Pada tahun 2002 sampai 2006 untuk pertama kalinya pabrikan diizinkan untuk memperbesar kapasitas total mesin khusus untuk mesin 4 tak menjadi maksimum 990 cc, dan berubah menjadi 800 cc di musim 2007. Pabrikan juga diberi kebebasan untuk memilih jumlah silinder yang digunakan antara tiga sampai enam dengan batas berat tertentu. Setelah tahun 2003 tidak ada lagi mesin 2 tak yang turun di kelas MotoGP. Untuk kelas 125 cc dan 250 cc secara khusus masih menggunakan mesin 2 tak.
Balap untuk kelas MotoGP saat ini diselenggarakan sebanyak 17 seri di 15 negara yang berbeda (Spanyol menggelar 3 seri balapan). Balapan biasa digelar setiap akhir pekan dengan beberapa tahap. Hari Jum’at digelar latihan bebas dan latihan resmi pertama, kemudian hari Sabtu dilaksanakan latihan resmi kedua dan QTT, di mana para pebalap berusaha membuat catatan waktu terbaik untuk menentukan posisi start mereka. Balapan sendiri digelar pada hari Minggu, meskipun ada seri yang digelar hari Sabtu yaitu di Belanda dan Qatar. Grid (baris posisi start) terdiri dari 3 pebalap perbaris dan biasanya setiap seri balap diikuti oleh sekitar 20 pebalap. Balapan akan diulang jika terjadi kecelakaan fatal di awal balapan. Pebalap boleh masuk pit jika hanya untuk mengganti motor karena hujan saat balapan.

Sistem Penghitungan Poin Dalam MotoGP

Balap dunia MotoGP merupakan kejuaraan yang menggunakan poin sebagai dasar peringkat kelasemen. Baik untuk kategori pebalap, tim maupun konstruktor/manufaktur. Pastinya banyak diantara Anda yang sudah sangat memahami sistem perhitungan poin tersebut. Tetapi tentu tidak menutup kemungkinan ada yang belum mengetahuinya.

Klasemen Pebalap
Pertama, tentu kita harus tahu dulu perhitungan poin untuk kategori rider, karena ini akan menjadi dasar perhitungan poin kategori tim dan konstruktor. Berikut adalah daftar posisi finish pebalap yang dipasangkan dengan poinnya.

Pos 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Poin 25 20 16 13 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Khusus pebalap pengganti, poin yang diraihnya saat mengisi posisi pebalap lain tetap menjadi miliknya. Tapi untuk kelasemen tim, poinnya akan disumbangkan untuk tim yang dibelanya pada seri tersebut.

Klasemen Tim

Untuk kelasemen tim, poin didapat dari hasil yang diraih oleh pebalap dari tim tersebut (ya iya lah… ). Jika satu tim hanya menurunkan satu rider ya berarti tim tersebut hanya mendapat poin dari sang rider tunggal. Jika tim menurunkan dua rider, poin tim adalah gabungan dari kedua poin pebalap di setiap seri.
Bagaimana jika satu tim lebih dari dua pebalap seperti tim Repsol Honda? Yang ini sedikit berbeda. Poin tim tetap dihitung dari hasil dua rider saja. Yang finish terbaik dan terburuk.
Contoh di seri Qatar. Casey Stoner juara, Dani Pedrosa finish ketiga dan Andrea Dovizioso keempat. Untuk kelasemen tim, poin Repsol Honda adalah poin yang diraih Stoner (rider Repsol finish terbaik/25 poin) ditambah poin Dovizioso (rider Repsol finish terburuk/13 poin). Jadi poin tim Repsol Honda di seri pertama adalah 38.
Bukan cuma itu, ada aturan tambahan lainnya. Jika salah satu rider DNF atau tidak ikut balap maka poin tim hanya diambil dari satu rider yang finih terbaik. Makanya ketika Pedrosa tidak finish di seri Le Mans lalu tim mengosongkan posisinya selama dua race berikutnya, poin tim Repsol Honda hanya diambil dari Stoner.

Klasemen Konstruktor

Berbeda dengan kelasemen tim, untuk kategori constructor/manufactur, poin hanya dihitung berdasarkan poin terbaik rider dari konstruktor tersebut. Termasuk dari rider tim satelit. Seperti yang terjadi di seri Silverstone. Colin Edwards menyumbang poin untuk Yamaha.
Oh ya, konstruktor yang dimaksud adalah pemakai mesin dan chassis dari satu produsen yang sama. Jika kasusnya seperti di Moto2 dimana semua rider menggunakan mesin Honda, konstruktor ditentukan berdasarkan kesamaan produsen chassis.

More aboutSistem Penghitungan Poin Dalam MotoGP

Jadwal Motogp Tahun 2012

Diposting oleh Unknown on Rabu, 14 September 2011

Organisasi internasional di bidang balapan sepeda motor (FIM =Fédération Internationale de Motocyclisme) sudah merilis jadwal sementara gelaran MotoGP musim 2012. Dengan jumlah balapan masih sama seperti musim ini, tiga seri masih menanti kepastian.

Dalam kalender tersebut, musim 2012 kembali akan digelar sebanyak 18 seri, yang dimulai di Qatar dan diakhiri di Valencia.

Dari ke-18 seri tersebut, seri di Spanyol, Portugal dan Jerman masih belum merampungkan kontrak sehingga berstatus Subject To Contract (STC).

Selain itu, belum ada konfirmasi di mana balapan di Jerman akan dilakukan. Sirkuit Sachsenring yang selama ini dipergunakan kabarnya tidak mampu menyediakan dana penyelenggaraan. Balapan di sini pun menjadi satu-satunya yang mendapat status To Be Confirmed (TBC).

Dua seri balapan di Amerika Serikat, Laguna Seca dan Indianapolis, kini akan dihelat berdampingan kendati ada jeda musim panas memisahkan keduanya.

Berikut kalender sementara MotoGP 2012, sebagaimana dilansir Crash:

15 April Qatar* Losail
29 April Spain (STC) Jerez
6 May Portugal (STC) Estoril
20 May France Le Mans
3 June Catalunya Catalunya
17 June Great Britain Silverstone
30 June Netherlands** Assen
8 July Germany (STC) TBC
15 July Italy Mugello
29 July United States*** Laguna Seca
19 August Indianapolis Indianapolis
26 August Czech Republic Brno
16 September San Marino Misano
30 September Aragon Motorland
14 October Japan Motegi
21 October Malaysia Sepang
28 October Australia Phillip Island
11 November Valencia Ricardo Tormo

* Balapan Malam
** Balapan di hari Sabtu
*** Hanya Kelas MotoGP
STC (Subject to the contract)
TBC (To be confirmed)
More aboutJadwal Motogp Tahun 2012

Penampilan Brilian Casey Stoner Menangkan GP Amerika

Diposting oleh Unknown on Senin, 25 Juli 2011

Kemenangan kelima Casey Stoner di Motogp Laguna Seca Amerika, boleh dibilang kemenangan yang fastastis sehingga layak mendapat pujian "Penampilan Brilian Casey Stoner Menangkan GP Amerika". Betapa tidak Casey yang sempat dikalahkan Lorenzo di Kualifikasi berhasil menapaki podium pertama berkat kehandalan mengendarai Honda RC212V. Berkat kecerdikannya juga tekanan terberat dari rivalnya Lorenzo yang belakangan ini sering menghambat kemenangan Stoner berhasil diatasi sehingga Casey Stoner tetap berhasil mempertahankan puncak klasemen dengan total perolehan poin sebesar 193 berhasil berselisih sebesar 20 poin dari saingan terdekatnya Jorge Lorenzo yang hanya mengantongi 173 poin.

Kedigjayaan Jorge Lorenzo yang stabil dengan teknik yang mumpuni memberi tekanan kepada Casey Stoner di seri-seri belakangan ini, rahasianya ternyata berasal dari belajar mengendarai dirt bike dengan sang legenda Kenny Roberts Sr. Ya, Lorenzo sempat belajar dengan dirt bike di area peternakan milik Roberts Sr.
Dengan kemengan spektakuler itu Stoner bisa melakukan pembalasan yang sempurna setelah dia secara menyakitkan ditaklukkan di Italia dan Jerman. Waktu itu dia selalu memimpin jalannya lomba, tetapi pada akhirnya dikalahkan dan harus puas finis pada posisi ketiga. Di Italia, Stoner dilibas Lorenzo, sedangkan di Jerman dia menyerah dari rekan setimnya, Dani Pedrosa, yang kali ini finis di posisi ketiga.

Raihan poin sempurna di GP Amerika Serikat ini membuat Stoner kembali melebarkan jarak dengan Lorenzo di klasemen sementara. Kini, juara dunia 2007 tersebut mengumpulkan total 193 atau unggul 20 poin atas Lorenzo yang merupakan rival terdekatnya. Hasil di Laguna Seca ini pun membuat Stoner meraih kemenangan kelima sepanjang musim 2011, setelah menang di seri pembuka di Qatar, serta tiga kemenangan beruntun di Perancis, Catalunya, dan Inggris.

Sementara itu, Valentino Rossi, yang memutuskan untuk tetap menggunakan Ducati versi GP11.1, yang sudah digunakan sejak GP Belanda pada 25 Juni lalu, masuk finis di urutan keenam. Dia satu strip di depan rekan setimnya yang menggunakan GP11, Nicky Hayden. Namun, hasil ini membuat Rossi harus turun ke posisi kelima klasemen sementara karena digeser Pedrosa.

Jalannya balapan

Ketika lampu merah padam, Lorenzo langsung melejit untuk mempertahankan posisinya sebagai pemegang posisi pemuncak. Sementara itu, trio Repsol Honda, Pedrosa, Stoner dan Dovizioso, berada di belakangnya, disusul jagoan Gresin Honda, Marco Simoncelli. Rossi pun melakukan start bagus sehingga bisa menggeser Spies yang start dari urutan keempat, disusul Nicky Hayden.

Pada lap ketiga, Spies berhasil melewati Rossi di tikungan ke kiri. Sementara itu di bagian depan, Pedrosa terus memberikan ancaman kepada Lorenzo setelah dia mencatatkan lap tercepat sehingga gapnya dengan pebalap Yamaha tersebut hanya 0,110 detik.

Memasuki lap kelima, mulai terbentuk kelompok-kelompok balapan, dengan Lorenzo, Pedrosa, dan Stoner bersaing ketat untuk memperebutkan posisi nomor satu. Sementara itu, Dovizioso di posisi keempat, bebas dari gangguan, begitu juga dengan Simoncelli dan Spies. Adapun Rossi memimpin barisan yang memperebutkan posisi ketujuh karena dia mendapat ancaman serius dari rekan setimnya yang menunggang GP11, Hayden, disusul Hector Barbera dan Alvaro Bautista.

Simoncelli harus melupakan impiannya untuk meraih poin di Laguna Seca. Pada lap keenam, dia jatuh dan gagal melanjutkan lomba. Dengan demikian, Spies secara otomatis naik ke posisi lima, tetapi tertinggal lebih dari 6,5 detik dari rekan setimnya yang masih memimpin lomba, Lorenzo. Situasi ini juga membuat Dovizioso tak punya pesaing terdekat.

Pada lap kesembilan terjadi perubahan komposisi di bagian belakang, ketika Bautista menyalip Barbera. Selanjutnya, pebalap Rizla Suzuki ini memberikan ancaman kepada Hayden dan Rossi.

Sampai dengan lap ke-10, posisi sepuluh pebalap terdepan adalah Lorenzo, Pedrosa, Stoner, Dovizioso, Spies, Rossi, Hayden, Bautista, dan Barbera. Persaingan ketat masih terjadi antara Lorenzo dan Pedrosa. Tiap-tiap dari mereka hanya terpaut lebih dari 0,1 detik. Sementara itu, Stoner terpisah lebih dari 1 detik, disusul Dovizioso yang tertinggal 5,161 detik dan Spies jauh di belakang karena terpaut 10,180 detik.

Namun pada lap ke-13, Bautista tergelincir di tikungan Andretti sehingga tekanan kepada duo Ducati yang menggunakan motor versi berbeda itu (Rossi gunakan GP11.1) sedikit berkurang. Meskipun sudah berusaha untuk kembali ke lintasan, kondisi motor tak memungkinkannya untuk melanjutkan balapan. Hanya berselang satu lap, giliran Colin Edwards yang mengancam Rossi dan Hayden, setelah pebalap Yamaha Tech 3 tersebut menyalip Barbera.

Secara perlahan, Stoner merangsek ke depan untuk melewati Pedrosa, yang kondisi fisiknya mulai menurun karena belum pulih 100 persen dari cedera bahu kanan. Pada lap ke-18, pebalap Australia ini menelikung Pedrosa di tikungan "corkscrew". Kini Stoner menjadi ancaman terbaru bagi Lorenzo dalam perebutan podium nomor satu seri kesepuluh MotoGP 2011 ini, meskipun jarak mereka cukup jauh, yaitu 0,918 detik.

Akan tetapi, Stoner dengan cepat memangkas gap yang jauh itu karena pada lap ke-21, dia sudah berada persis di belakang Lorenzo dengan pautan waktu 0,155 detik, setelah membuat lap dengan catatan waktu tercepat. Pertarungan antara pemimpin klasemen dan juara bertahan ini semakin seru, sedangkan Pedrosa kian jauh tertinggal dan tampaknya hanya berusaha untuk menjaga posisi ketiganya dari ancaman Dovizioso.

Akhirnya Stoner bisa menyalip Lorenzo ketika mereka memasuki lap ke-26. Setelah beberapa kali mengancam dan nyaris melewati mantan juara dunia dua kali kelas 250 cc tersebut di beberapa tikungan pada lap ke-25, Stoner berhasil mengalahkan Lorenzo di lintasan lurus memasuki garis start/finis. Dia langsung menutup pergerakan Lorenzo saat memasuki Tikungan 11, yang tak jauh dari garis start/finis.

Setelah itu, Stoner langsung melejit dan membuat gap dengan Lorenzo, yang sempat mengalami kecelakaan hebat pada latihan bebas ketiga di Laguna Seca. Kemenangan kelimanya dalam musim 2011 ini berada di genggaman, apalagi performa motornya semakin menjanjikan dengan beberapa kali membuat fastest lap sehingga memimpin 0,8 detik.

Sementara itu, Spies secara perlahan mulai membuat Dovizioso tak tenang karena pada lap ke-29, dia sudah berada persis di belakang pebalap Italia tersebut, sebelum melibasnya di Tikungan 11 pada lap ke-30. Ini adalah satu-satunya perubahan komposisi menjelang akhir sehingga urutan pebalap saat memasuki garis finis adalah Stoner, Lorenzo, Pedrosa, Spies, Dovizioso, Rossi, Hayden, Edwards, Barbera, dan Hiroshi Aoyama.

Seusai balapan di Laguna Seca, para pebalap mendapat kesempatan istirahat selama dua minggu. Mereka baru akan membalap lagi pada seri ke-11 di Brno, Ceko, pada 14 Agustus mendatang.

Hasil GP Amerika Serikat

1. Casey Stoner AUS Repsol Honda 43m 52.145s
2. Jorge Lorenzo ESP Yamaha Factory Racing 43m 57.779s
3. Dani Pedrosa ESP Repsol Honda 44m 1.612s
4. Ben Spies USA Yamaha Factory Racing 44m 12.707s
5. Andrea Dovizioso ITA Repsol Honda 44m 13.030s
6. Valentino Rossi ITA Ducati Marlboro 44m 22.496s
7. Nicky Hayden USA Ducati Marlboro 44m 23.176s
8. Colin Edwards USA Monster Yamaha Tech 3 44m 37.647s
9. Hector Barbera ESP Mapfre Aspar 44m 43.694s
10. Hiroshi Aoyama JPN San Carlo Honda Gresini 45m 0.995s
11. Karel Abraham CZE Cardion AB Motoracing 45m 1.277s
12. Loris Capirossi ITA Pramac Racing 45m 5.129s
13. Toni Elias ESP LCR Honda 44m 29.962s

DNF:
Alvaro Bautista ESP Rizla Suzuki
Ben Bostrom USA LCR Honda
Marco Simoncelli ITA San Carlo Honda Gresini
Cal Crutchlow GBR Monster Yamaha Tech 3

- Klasemen sementara

1. Casey Stoner 193
2. Jorge Lorenzo 173
3. Andrea Dovizioso 143
4. Dani Pedrosa 110
5. Valentino Rossi 108
6. Ben Spies 98
7. Nicky Hayden 94
8. Colin Edwards 67
9. Hiroshi Aoyama 63
10. Marco Simoncelli 60
11. Hector Barbera 56
12. Karel Abraham 46
13. Alvaro Bautista 39
14. Toni Elias 38
15. Cal Crutchlow 34
16. Loris Capirossi 26
17. Randy de Puniet 15
18. John Hopkins 6
19. Kousuke Akiyoshi 3

Copyright@www.sumber-informasi-kita.blogspot.com All rights reserved, written by Drs. Asep Dewan, SH
More aboutPenampilan Brilian Casey Stoner Menangkan GP Amerika

Casey Stoner Kandidat Terkuat Juara Dunia

Diposting oleh Unknown on Rabu, 06 April 2011


Bukannya menutup mata terhadap hasil balapan motogp di Jerez dimana Casey Stoner tak menuai angka satu pun. Akan tetapi kalau melihat skill dan talenta Casey Stoner kami berani mengatakan bahwa Ia Calon Terkuat Juara Dunia Motogp 2011. Sejak Motogp 2011 digelar di Qatar Casey sang Bintang MotoGP kembali mengukuhkan eksistensinya sebagai pembalap tercepat di musim pertama MotoGP di Qatar , Senin dinihari kemarin, menekuk rekan sesama Jorge Lorenzo dengan unggul 3.44 detik di Sirkuit Losail. Pembalap berusia 27 tahun ini mempertegas dominasinya dengan menyapu bersih tiga sesi latihan sebelumnya. Walaupun begitu, ia tidak memulai start dengan bagus.

Casey Stoner tidak memulai start dengan baik dan ia mulai khawatir posisinya bakal direbut pembalap-pembalap lain di belakangnya. Lap awal benar-benar sangat sulit baginya bertarung bersama motor dengan tanki penuh. Tapi ia meyakinkan dirinya, dan saat ia merasa nyaman ia memutuskan untuk bertarung sepenuh hati dan terus melaju.

Sang pembalap berbahaya ini berusaha tidak terpengaruh saat Pedrosa mengambil alih posisinya memimpin di depan. Ia bahkan membiarkan Lorenzo menyalip untuk merebut posisinya saat awal lap. Tapi mental dan fokus seorang Casey Stoner memang patut diacungi jempol, ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mengambil alih lap kedua, diikuti Pedrosa di belakangnya yang muncul dari posisi lima yang akhirnya harus mengakui kehebatan sang pembalap Aussie ini.


Casey Stoner, sang penghajar lintasan kasar MotoGP asal Australia memang selalu jadi ancaman di atas sirkuit. Ia menjadi rival yang kerap memaksa juara dunia Valentino Rossi maupun Jorge Lorenzo mengakui kepiawaiannya di beberapa seri. Seorang yang awalnya tidak pernah diperhitungkan, penyandang nama panggung “Crashy Stoner” karena tabrakan yang berkali-kali dialaminya hingga dianugrahi julukan “Baby-faced Assasin dan “The Number One” oleh para penikmat balapan roda dua.

Lahir di Southport, Queensland Australia, tepatnya tanggal 16 Oktober 1985, ia dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang memang sangat akrab dengan dunia balapan. Casey Stoner merupakan anak kedua dari pasangan Colin Stoner (seorang tukang cat keliling yang sering menjadi pembalap motor amatir, yang kelak menjadi mentor sekaligus manajernya) dan Bronwyn. Casey memiliki seorang kakak perempuan bernama Kelly Stoner yang juga memiliki kesamaan hobi dan sering turun dalam ajang balapan motor amatir daerahnya. Sejak dini, Stoner sudah mengenal dunia balap motor. Tahun 1993, keluarga Stoner pindah dari Southport menuju ke Kurri Kurri di New South Wales dalam upaya mereka mendukung Stoner kecil mengikuti balapan. Sepeda motor pertamanya ia jajal pada usia 4 tahun setelah diajarkan oleh kakaknya dan mulai ikut kompetisi dalam sebuah balapan tanah kelas U9 (di bawah usia 9 tahun) di Gold Coast, Australia.

Colin Stoner, ayah Casey pernah berujar, "Ia tahu betul apa yang harus dilakukan pada motornya agar memberikan feedback terbaik”. Casey menunggangi kendaraannya hingga titik ekstrem parameter pada umumnya. Eksperimennya dianggap keluar jalur, tidak lazim, terlebih kegilaan yang coba direpresentasikannya di atas sirkuit. Yang terbersit di rider Oakley ini hanyalah, ia tidak akan pernah mendapatkan semua kesempatan jika ia tidak memicu maksimal walau kesempatan menang sama besarnya dengan peluang kecelakaan. Baginya, kecelakaan adalah sebagian kecil jalan menuju peluang untuk menang. Push to the limits, dengan kesamaan filsafat inilah ia mempercayakan teknologi Oakley, pemimpin inovasi teknologi eyewear terdepan di dunia untuk melindungi matanya saat berpacu di sirkuit.

Prestasi ditambah nyali nekad saat mengendarai motornya telah menginspirasi Oakley untuk mengeluarkan edisi Ducati Scalpel Casey Stoner Signature Series, eyewear dengan tulisan “Stoner 27” yang terukir di bagian bawah, dibalut dengan frame polished black tergurat warna “Ducati” merah. Ia menjadi contoh nyata tentang kerja keras dan konsistensi hidup.

Kegagalannya di sirkuit Jerez mudah-mudahan tak telalu berpengaruh padanya. Seperti kita tahu bahwa kegagalan Casey Stoner menuai angka di Jerez tidak lepas dari kesalahan yang dilakukan Valentino Rossi. Keduanya pun terlibat percakapan usai balapan. Apa?

Saat itu Rossi berusaha menyalip Stoner dari sisi dalam tikungan, untuk menempati posisi dua. Namun, usaha itu tidak sempurna dan Rossi terjatuh dari motor.

Insiden itu lantas berimbas secara negatif untuk Stoner yang tepat ada di sisi kiri Rossi. Stoner ikut terjatuh dari motornya.

Usai terjatuh, Rossi masih bisa melanjutkan balapan dan bahkan finis di posisi lima. Sedangkan nasib Stoner jauh lebih buruk karena tak dapat meneruskan sehingga hampa angka.

Segera setelah balapan, si rider Ducati yang merasa bersalah kemudian mencari Stoner ke pit Honda. Di sana Rossi terlibat pembicaraan dengan Stoner, setelah keduanya terlihat berjabat tangan.

Berikut percakapan Rossi dengan Stoner, sebagaimana dilansir oleh situs Crash:

Stoner (tersenyum): Bagaimana bahumu? Apa baik-baik saja?

Rossi (masih mengenakan helm): Aku sangat menyesal

Stoner: Tak apa-apa. Kamu masih memiliki masalah dengan bahumu?

Rossi: Aku membuat sebuah kesalahan

Stoner: Yeah. Keinginanmu tadi jelas melebihi kemampuanmu (ingin menyalip)

Rossi: Eh?

Stoner: Keinginan melebihi kemampuan

Rossi: Aku sangat menyesal

Stoner: Tidak masalah

Sapaan yang sopan dari seorang Casey memang melebihi mentalitas jawara Rossi, ia terkesan tak dendam walaupun ada kesan menyalahkan tapi dibuat dalam bahasa sesopan mungkin. Casey Stoner memang Kandidat Terkuat Juara Dunia 2011!
More aboutCasey Stoner Kandidat Terkuat Juara Dunia