Walaupun capaian poin The Young Australian belum aman secara matematis tetapi mengingat hanya tinggal 4 balapan tersisa Casey Stoner Hampir Bisa dipastikan Jadi Juara Dunia Motogp 2011. Ulah ciamik pebalap Kurri Kurri di banyak balapan membuktikan bahwa ia pantas disebut salah satu pebalap paling sensasional di Motogp. Perjalanan Casey Stoner menuju tangga juara dunia MotoGP 2011 dengan kemenangan Aragon membuat tugasnya bakal semakin ringan. Pasalnya kemenangan di Sirkuit Motorland Aragon, Minggu (18/9/11), membuat pebalap Repsol Honda ini bisa menjauh lagi dari kejaran rival terdekatnya yang juga berstatus juara bertahan, Jorge Lorenzo.
Memang Secara matematis, posisi pebalap Australia ini belum aman. Pasalnya, dengan sisa empat seri lagi (Jepang, Australia, Malaysia, Valencia), Lorenzo masih punya peluang untuk mengejar lantaran masih ada total 100 poin yang diperebutkan.
Akan tetapi, melihat dominasi Stoner sejak awal musim 2011 ini, sulit bagi Lorenzo untuk memupus ambisi juara dunia 2007 tersebut merengkuh gelar juara dunia untuk kedua kalinya sepanjang karier di arena MotoGP. Fakta menunjukkan bahwa Stoner tampil sangat konsisten sejak kualifikasi hingga balapan.
Kecuali seri kedua di Jerez (gagal finis karena bersenggolan dengan Valentino Rossi), mantan pebalap Ducati ini selalu naik podium dengan total delapan kali menjadi juara. Dia juga membukukan sembilan pole position.
Nah, dengan performanya yang ciamik dan didukung motor yang sempurna, rasanya sulit bagi Lorenzo untuk menghadangnya. Nyaris mustahil jika mengharapkan Stoner gagal total di empat seri pamungkas. Hanya nasib sial yang bisa memupus harapan Stoner.
Memang, pekerjaan Stoner untuk merebut mahkota juara Lorenzo terbilang semakin ringan—hanya Lorenzo yang menjadi pesaing—karena Andrea Dovizioso, yang kini berada di peringkat tiga klasemen sementara, sudah terlempar setelah gagal finis di Aragon. Dengan keunggulan 44 poin, dia sebenarnya tak perlu all-out di empat seri terakhir karena hanya perlu tampil konsisten untuk meraih angka. Sebaliknya, Lorenzo dituntut untuk selalu memang.
Ya, Lorenzo tak punya pilihan jika ingin mempertahankan gelar. Pebalap Spanyol ini wajib memenangi empat seri terakhir sambil berharap Stoner gagal total.
Namun, melihat perjalanan mereka sejak awal musim, Stoner pantas menjadi favorit utama. Apalagi, dia masih memiliki satu modal besar ketika balapan berlangsung di Sirkuit Phillip Island, Australia, 6 Oktober mendatang. Bukan rahasia lagi bahwa Stoner sangat tangguh jika tampil di hadapan publik sendiri sehingga wajar jika GP Australia diprediksi akan menjadi miliknya.
Apa landasan Artikel ini? Minimal ada 2 (dua) hal yang menguatkan :
Pertama, Tugas Casey Stoner Lebih Ringan karena hanya Lorenzo yang menjadi pesaingnya, sementara Andrea Dovizioso, yang kini berada di peringkat tiga klasemen sementara, sudah terlempar dari tangga kejuaraan. Strategi Casey untuk balapan tersisa adalah ia hanya perlu selalu Podium 3, itupun kalau Jorge di 4 seri tersisa selalu Juara.
Kedua, secara statistik 4 seri tersisa adalah Balapannya Stoner.
Jepang, (2010 Podium 1, Jorge Lorenzo No Podium)
Australia (Hm Stoner selalu dominan di depan publik sendiri : 2010 Podium 1, Jorge Lorenzo Runner up)
Malaysia, (Jorge Lorenzo 2010 Podium 1, Stoner Gagal)
Valencia (2010 Pole Position)
Memang Secara matematis, posisi pebalap Australia ini belum aman. Pasalnya, dengan sisa empat seri lagi (Jepang, Australia, Malaysia, Valencia), Lorenzo masih punya peluang untuk mengejar lantaran masih ada total 100 poin yang diperebutkan.
Akan tetapi, melihat dominasi Stoner sejak awal musim 2011 ini, sulit bagi Lorenzo untuk memupus ambisi juara dunia 2007 tersebut merengkuh gelar juara dunia untuk kedua kalinya sepanjang karier di arena MotoGP. Fakta menunjukkan bahwa Stoner tampil sangat konsisten sejak kualifikasi hingga balapan.
Kecuali seri kedua di Jerez (gagal finis karena bersenggolan dengan Valentino Rossi), mantan pebalap Ducati ini selalu naik podium dengan total delapan kali menjadi juara. Dia juga membukukan sembilan pole position.
Nah, dengan performanya yang ciamik dan didukung motor yang sempurna, rasanya sulit bagi Lorenzo untuk menghadangnya. Nyaris mustahil jika mengharapkan Stoner gagal total di empat seri pamungkas. Hanya nasib sial yang bisa memupus harapan Stoner.
Memang, pekerjaan Stoner untuk merebut mahkota juara Lorenzo terbilang semakin ringan—hanya Lorenzo yang menjadi pesaing—karena Andrea Dovizioso, yang kini berada di peringkat tiga klasemen sementara, sudah terlempar setelah gagal finis di Aragon. Dengan keunggulan 44 poin, dia sebenarnya tak perlu all-out di empat seri terakhir karena hanya perlu tampil konsisten untuk meraih angka. Sebaliknya, Lorenzo dituntut untuk selalu memang.
Ya, Lorenzo tak punya pilihan jika ingin mempertahankan gelar. Pebalap Spanyol ini wajib memenangi empat seri terakhir sambil berharap Stoner gagal total.
Namun, melihat perjalanan mereka sejak awal musim, Stoner pantas menjadi favorit utama. Apalagi, dia masih memiliki satu modal besar ketika balapan berlangsung di Sirkuit Phillip Island, Australia, 6 Oktober mendatang. Bukan rahasia lagi bahwa Stoner sangat tangguh jika tampil di hadapan publik sendiri sehingga wajar jika GP Australia diprediksi akan menjadi miliknya.
Apa landasan Artikel ini? Minimal ada 2 (dua) hal yang menguatkan :
Pertama, Tugas Casey Stoner Lebih Ringan karena hanya Lorenzo yang menjadi pesaingnya, sementara Andrea Dovizioso, yang kini berada di peringkat tiga klasemen sementara, sudah terlempar dari tangga kejuaraan. Strategi Casey untuk balapan tersisa adalah ia hanya perlu selalu Podium 3, itupun kalau Jorge di 4 seri tersisa selalu Juara.
Colin Stoner, ayah Casey pernah berujar, "Ia tahu betul apa yang harus dilakukan pada motornya agar memberikan feedback terbaik”. Casey menunggangi kendaraannya hingga titik ekstrem parameter pada umumnya. Eksperimennya dianggap keluar jalur, tidak lazim, terlebih kegilaan yang coba direpresentasikannya di atas sirkuit. Yang terbersit di rider Oakley ini hanyalah, ia tidak akan pernah mendapatkan semua kesempatan jika ia tidak memicu maksimal walau kesempatan menang sama besarnya dengan peluang kecelakaan. Baginya, kecelakaan adalah sebagian kecil jalan menuju peluang untuk menang. Push to the limits, dengan kesamaan filsafat inilah ia mempercayakan teknologi Oakley, pemimpin inovasi teknologi eyewear terdepan di dunia untuk melindungi matanya saat berpacu di sirkuit.
Kedua, secara statistik 4 seri tersisa adalah Balapannya Stoner.
Jepang, (2010 Podium 1, Jorge Lorenzo No Podium)
Australia (Hm Stoner selalu dominan di depan publik sendiri : 2010 Podium 1, Jorge Lorenzo Runner up)
Malaysia, (Jorge Lorenzo 2010 Podium 1, Stoner Gagal)
Valencia (2010 Pole Position)
Casey dengan Honda yang sudah berubah adalah sebuah kombinasi bagus : Managing Director Yamaha Lin Jarvis
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar