Sebanyak 33.291 pelajar SMP/Tsanawiyah di Jakarta Selatan mulai Senin (25/4) akan mengikuti Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2010/2011. Mencegah kebocoran soal, pendistribusian naskah ujian akan dikawal ketat aparat kepolisian ke sekolah masing-masing.
Kasudin Pendidikan Dasar (Dikdas) Jaksel Mochammad Arief didampingi Kepala Seksi SMP Murhanuddin menjelaskan, selain akan mengerahkan polisi, selama berlangsungnya UN hingga Kamis (28/4), pihaknya akan melakukan sweeping terhadap seluruh peserta UN.
“Sebelum masuk ruang ujian, siswa akan disweeping khususnya dari penggunaan telepon seluler. Sebaliknya siswa hanya diizinkan membawa alat tulis dan kartu ujian,” kata Moch. Arief.
Ditambahkannya, 33.291 peserta UN berasal dari 66 SMP negeri, 136 SMP swasta, 6 SMP terbuka dan 2 Madrasah Tsanawiyah.
Tahun ini kelulusan UN SMP di Jaksel diharapkan dapat mencapai 100 persen. Adapun tahun lalu UN utama berkisar 99 persen.
Kasi SMP Sudin Dikdas Jaksel, Murhanuddin, menambahkan pertamakalinya mulai tahun ini kelulusan siswa tidak 100 persen tergantung dari UN, tapi merupakan gabungan 60 persen UN dan 40 persen Ujian Sekolah.
“Kelulusan siswa kini tidak mutlak dari hasil UN, tapi juga tergantung hasil raport siswa. Artinya tak ada lagi kesan ada siswa yang tak lulus karena nilai UN rendah,” kata Murhanuddin.
Itu sebabnya dalam kurun waktu 3 tahun, kedislipinan dan hasil ujian sekolah tetap menjadi pertimbangan khusus. Selain dari hasil UN itu sendiri.
Berkaitan meningkatkan kelulusan siswa, para guru dan kepala sekolah SMP se-Jaksel sejak beberapa bulan lalu sudah gencar mengadakan serangkaian try out (uji coba).
Kasudin Pendidikan Dasar (Dikdas) Jaksel Mochammad Arief didampingi Kepala Seksi SMP Murhanuddin menjelaskan, selain akan mengerahkan polisi, selama berlangsungnya UN hingga Kamis (28/4), pihaknya akan melakukan sweeping terhadap seluruh peserta UN.
“Sebelum masuk ruang ujian, siswa akan disweeping khususnya dari penggunaan telepon seluler. Sebaliknya siswa hanya diizinkan membawa alat tulis dan kartu ujian,” kata Moch. Arief.
Ditambahkannya, 33.291 peserta UN berasal dari 66 SMP negeri, 136 SMP swasta, 6 SMP terbuka dan 2 Madrasah Tsanawiyah.
Tahun ini kelulusan UN SMP di Jaksel diharapkan dapat mencapai 100 persen. Adapun tahun lalu UN utama berkisar 99 persen.
Kasi SMP Sudin Dikdas Jaksel, Murhanuddin, menambahkan pertamakalinya mulai tahun ini kelulusan siswa tidak 100 persen tergantung dari UN, tapi merupakan gabungan 60 persen UN dan 40 persen Ujian Sekolah.
“Kelulusan siswa kini tidak mutlak dari hasil UN, tapi juga tergantung hasil raport siswa. Artinya tak ada lagi kesan ada siswa yang tak lulus karena nilai UN rendah,” kata Murhanuddin.
Itu sebabnya dalam kurun waktu 3 tahun, kedislipinan dan hasil ujian sekolah tetap menjadi pertimbangan khusus. Selain dari hasil UN itu sendiri.
Berkaitan meningkatkan kelulusan siswa, para guru dan kepala sekolah SMP se-Jaksel sejak beberapa bulan lalu sudah gencar mengadakan serangkaian try out (uji coba).
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar