Rambu lalu lintas pada jalur mudik menuju Pelabuhan dan Terminal Terpadu Merak (TTM) Kota Cilegon, Banten, masih minim. Kondisi ini niscaya berbahaya bagi pengendara roda dua maupun empat yang melintas pada malam hari.
"Saya tadi sempat bingung, ketika sampai di daerah pertengahan Kota Cilegon menuju Pelabuhan Merak, karena penunjuk jalannya minim, dan saya hampir salah ambil jalan," kata salah seorang pemudik yang ditemui di Pelabuhan Merak, Cahyadi, Rabu (24/8).
Cahyadi menjelaskan, dia bersama istri yang baru dinikahinya enam bulan lalu, baru pertama kali pulang ke Lampung. "Saya orang Jakarta, dan istri orang Pring Sewu, Lampung. Ini adalah kali pertama saya mudik dan naik motor ke Lampung," katanya.
Keluhan senada diungkapkan oleh Andi Kristiadi. Menurut ayah satu anak ini, marka jalan yang kurang di lintasan jalur mudik adalah garis lurus pinggir dan tengah yang tidak ada.
"Kalau jalannya relatif baik, karena saya lihat jalan-jalan yang ada baru saja diselesaikan, tetapi ada tiga kilometer lebih, tidak diberikan garis putih, sehingga membuat saya ragu dan bingung saat mengendara motor," katanya.
Sebelumnya, Kapolres Cilegon, AKBP Umar Surya Fana mengatakan, marka jalan yang dikerjakan oleh pemborong pada jalan di jalur mudik akan diselesaikan pada H-7. "Pihak pemborong dan Dinas Bina Marga Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten, berjanji akan menyelesaikan pemasangan marka jalan selesai pada H-7," kata Kapolres.
Sepanjang tiga kilometer lebih, marka jalan dari Tegal Wangi sampai Hotel Mangku Putra belum diselesaikan oleh pelaksana proyek jalan di jalur mudik menuju Pelabuhan Merak.
"Saya tadi sempat bingung, ketika sampai di daerah pertengahan Kota Cilegon menuju Pelabuhan Merak, karena penunjuk jalannya minim, dan saya hampir salah ambil jalan," kata salah seorang pemudik yang ditemui di Pelabuhan Merak, Cahyadi, Rabu (24/8).
Cahyadi menjelaskan, dia bersama istri yang baru dinikahinya enam bulan lalu, baru pertama kali pulang ke Lampung. "Saya orang Jakarta, dan istri orang Pring Sewu, Lampung. Ini adalah kali pertama saya mudik dan naik motor ke Lampung," katanya.
Keluhan senada diungkapkan oleh Andi Kristiadi. Menurut ayah satu anak ini, marka jalan yang kurang di lintasan jalur mudik adalah garis lurus pinggir dan tengah yang tidak ada.
"Kalau jalannya relatif baik, karena saya lihat jalan-jalan yang ada baru saja diselesaikan, tetapi ada tiga kilometer lebih, tidak diberikan garis putih, sehingga membuat saya ragu dan bingung saat mengendara motor," katanya.
Sebelumnya, Kapolres Cilegon, AKBP Umar Surya Fana mengatakan, marka jalan yang dikerjakan oleh pemborong pada jalan di jalur mudik akan diselesaikan pada H-7. "Pihak pemborong dan Dinas Bina Marga Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten, berjanji akan menyelesaikan pemasangan marka jalan selesai pada H-7," kata Kapolres.
Sepanjang tiga kilometer lebih, marka jalan dari Tegal Wangi sampai Hotel Mangku Putra belum diselesaikan oleh pelaksana proyek jalan di jalur mudik menuju Pelabuhan Merak.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar