Sejak dikukuhkan menjadi world heritage oleh UNESCO, batik mengalami ragam modifikasi. Yang terbaru, batik ternyata bisa juga dibuat dengan model kaftan, tunik, dan model baju muslim.
Dulu,batik hanya dianggap sebagai kain kuno yang biasa dipakai oleh orang desa atau abdi dalem keraton.Motifnya pun terbilang monoton dengan hanya mengandalkan motif batik Pekalongan atau lurik Yogyakarta. Namun,seiring berjalannya waktu,citra batik perlahan terangkat.
Salah satunya lantaran beberapa desainer Indonesia ramai-ramai membuat koleksi dengan bahan dasar batik.Anne Avantie,Barli Asmara,Musa Widyatmodjo, Edward Hutabarat,adalah nama-nama desainer yang konsisten mengeksplorasi kain etnik ini dengan cita rasa yang lebih cantik dan elegan.
Untuk Lebaran kali ini,sejumlah produsen batik tidak ketinggalan mengeluarkan koleksi Lebaran.Rumah Batik Danar Hadi,misalnya, mengangkat tema “Enchanting Lebaran”pada rancangannya itu. “Setiap Lebaran,kami memang selalu mengeluarkan edisi khusus Lebaran.Modelnya pun berbeda-beda dari tahun ke tahun mengikuti tren yang sedang berkembang saat itu,”kata Susi Isfandiari,Branch Manager Batik Danar Hadi.
Menggandeng dua desainer kenamaan, yakni Ghea S Panggabean dan Hutama Adhi, Batik Danar Hadi mengusung kaftan sebagai koleksi Lebaran tahun ini.Walaupun trennya sudah hadir sejak 3 tahun lalu,kaftan masih jadi primadona pilihan banyak wanita.
“Kali ini merupakan ketiga kalinya kami mengeluarkan koleksi kaftan Lebaran karena kami melihat kaftan masih jadi tren yang laku keras di pasaran.Dibandingkan model baju Lebaran lainnya,kaftan masih tetap nomor satu,”sebut Susi.
Ada dua tema yang ditonjolkan Batik Danar Hadi melalui dua desainer tersebut, yakni perpaduan klasik dan modern.Rancangan Ghea mewakili konsep modern lewat motif jejeg dan lunglungan,sedangkan nuansa klasik ditampilkan Hutama Adhi dalam motif Dewi Ambaryang kental menonjolkan warna cokelat dan krem.
Pada rancangannya ini,baik Ghea maupun Adhi,juga desainer in house lainnya, menggunakan banyak kain ringan untuk memberikan kesan flowy.Tak heran jika bahan sutra, katun,dan sifon sutra menjadi pilihan utama yang mendominasi motif batik itu.
Sementara warna yang dipilih lebih banyak yang bernuansa lembut seperti cokelat,biru,merah jambu,dan hijau muda. Selain itu,guna memberikan kesan modern,permainan layer yang memperindah alur gerak busana sangat kental terlihat.Aksen tersebut dimainkan pada bagian dada,lengan, hingga bagian kaki.“Ornamentasi semacam ini memang sengaja dibuat agar pemakainya terlihat modern,dinamis,dan tentu saja elegan,”kata Susi.
Rumah Batik Danar Hadi tidak hanya mengeluarkan koleksi kaftan melainkan tunik, blus panjang,abaya,busana muslim batik,dan kebaya modern lengkap dengan kain sutra sebagai selendang. Rumah Batik Danar Hadi tidak sendirian. Ada Alleira yang beberapa waktu lalu juga mengeluarkan koleksi Lebaran bertema “Light of Ramadhan”.
Hadir dengan 34 koleksi terbaru,Alleira mengusung napas Timur Tengah dalam balutan long dress,blus,tunik,dan kaftan. Senada dengan Rumah Batik Danar Hadi, Alleira pun menonjolkan berbagai variasi rancangan, terutama di bagian lengan.Model busana muslim Alleira ada yang berpotongan tiga perempat,tujuh perdelapan,hingga menutup panjang tangan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa batik itu sangat fleksibel lantaran bisa dikenakan dalam segala suasana,baik acara formal,santai,acara keagamaan seperti Lebaran,juga acara keagamaan lainnya,”sebut Production Director Alleira Anita Asmaya usai pergelaran busana di Grand Indonesia,belum lama ini.
Meski tidak terlalu tertutup rapat,terutama di bagian tangan,desain busana Alleira tetap mengedepankan konsep islami.Konsep itu ditunjukkan lewat potongan busana kaftan atau long dress yang longgar. “Potongannya saja yang terlihat longgar,tapi tidak membuat pemakainya menjadi lebih gemuk atau besar,proporsional lebih tepatnya,” tutur Anita.
Adapun bahan yang digunakan meliputi sutra,katun,dan sutra sifon.Dibalut dengan warna-warna cerah,pemilihan bahan-bahan tersebut membuat efek tampilan yang elegan dan sangat cocok dikenakan pada Hari Raya Idul Fitri.
Dulu,batik hanya dianggap sebagai kain kuno yang biasa dipakai oleh orang desa atau abdi dalem keraton.Motifnya pun terbilang monoton dengan hanya mengandalkan motif batik Pekalongan atau lurik Yogyakarta. Namun,seiring berjalannya waktu,citra batik perlahan terangkat.
Salah satunya lantaran beberapa desainer Indonesia ramai-ramai membuat koleksi dengan bahan dasar batik.Anne Avantie,Barli Asmara,Musa Widyatmodjo, Edward Hutabarat,adalah nama-nama desainer yang konsisten mengeksplorasi kain etnik ini dengan cita rasa yang lebih cantik dan elegan.
Untuk Lebaran kali ini,sejumlah produsen batik tidak ketinggalan mengeluarkan koleksi Lebaran.Rumah Batik Danar Hadi,misalnya, mengangkat tema “Enchanting Lebaran”pada rancangannya itu. “Setiap Lebaran,kami memang selalu mengeluarkan edisi khusus Lebaran.Modelnya pun berbeda-beda dari tahun ke tahun mengikuti tren yang sedang berkembang saat itu,”kata Susi Isfandiari,Branch Manager Batik Danar Hadi.
Menggandeng dua desainer kenamaan, yakni Ghea S Panggabean dan Hutama Adhi, Batik Danar Hadi mengusung kaftan sebagai koleksi Lebaran tahun ini.Walaupun trennya sudah hadir sejak 3 tahun lalu,kaftan masih jadi primadona pilihan banyak wanita.
“Kali ini merupakan ketiga kalinya kami mengeluarkan koleksi kaftan Lebaran karena kami melihat kaftan masih jadi tren yang laku keras di pasaran.Dibandingkan model baju Lebaran lainnya,kaftan masih tetap nomor satu,”sebut Susi.
Ada dua tema yang ditonjolkan Batik Danar Hadi melalui dua desainer tersebut, yakni perpaduan klasik dan modern.Rancangan Ghea mewakili konsep modern lewat motif jejeg dan lunglungan,sedangkan nuansa klasik ditampilkan Hutama Adhi dalam motif Dewi Ambaryang kental menonjolkan warna cokelat dan krem.
Pada rancangannya ini,baik Ghea maupun Adhi,juga desainer in house lainnya, menggunakan banyak kain ringan untuk memberikan kesan flowy.Tak heran jika bahan sutra, katun,dan sifon sutra menjadi pilihan utama yang mendominasi motif batik itu.
Sementara warna yang dipilih lebih banyak yang bernuansa lembut seperti cokelat,biru,merah jambu,dan hijau muda. Selain itu,guna memberikan kesan modern,permainan layer yang memperindah alur gerak busana sangat kental terlihat.Aksen tersebut dimainkan pada bagian dada,lengan, hingga bagian kaki.“Ornamentasi semacam ini memang sengaja dibuat agar pemakainya terlihat modern,dinamis,dan tentu saja elegan,”kata Susi.
Rumah Batik Danar Hadi tidak hanya mengeluarkan koleksi kaftan melainkan tunik, blus panjang,abaya,busana muslim batik,dan kebaya modern lengkap dengan kain sutra sebagai selendang. Rumah Batik Danar Hadi tidak sendirian. Ada Alleira yang beberapa waktu lalu juga mengeluarkan koleksi Lebaran bertema “Light of Ramadhan”.
Hadir dengan 34 koleksi terbaru,Alleira mengusung napas Timur Tengah dalam balutan long dress,blus,tunik,dan kaftan. Senada dengan Rumah Batik Danar Hadi, Alleira pun menonjolkan berbagai variasi rancangan, terutama di bagian lengan.Model busana muslim Alleira ada yang berpotongan tiga perempat,tujuh perdelapan,hingga menutup panjang tangan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa batik itu sangat fleksibel lantaran bisa dikenakan dalam segala suasana,baik acara formal,santai,acara keagamaan seperti Lebaran,juga acara keagamaan lainnya,”sebut Production Director Alleira Anita Asmaya usai pergelaran busana di Grand Indonesia,belum lama ini.
Meski tidak terlalu tertutup rapat,terutama di bagian tangan,desain busana Alleira tetap mengedepankan konsep islami.Konsep itu ditunjukkan lewat potongan busana kaftan atau long dress yang longgar. “Potongannya saja yang terlihat longgar,tapi tidak membuat pemakainya menjadi lebih gemuk atau besar,proporsional lebih tepatnya,” tutur Anita.
Adapun bahan yang digunakan meliputi sutra,katun,dan sutra sifon.Dibalut dengan warna-warna cerah,pemilihan bahan-bahan tersebut membuat efek tampilan yang elegan dan sangat cocok dikenakan pada Hari Raya Idul Fitri.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar